Update Kabar Dunia

Amerika Berencana Izinkan Ukraina Serang Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh

Sebelumnya, AS secara konsisten enggan memberikan izin atau memasok senjata yang bisa digunakan Ukraina untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia, karena

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Getty
Pemandangan lokasi bangunan tempat tinggal bertingkat yang rusak pasca dugaan serangan pesawat tak berawak Ukraina di Ramenskoe, di luar Moskow, wilayah Moskow, Rusia, pada 10 September 2024. 

Pertahanan udara Rusia juga menjatuhkan drone Ukraina di wilayah Kursk, Tula, Belgorod, Kaluga, Voronezh, Lipetsk, dan Oryol, dengan sebagian besar gubernur setempat melaporkan tidak ada korban di wilayah mereka.

Serangan udara Rusia terbaru di Ukraina termasuk menggunakan drone untuk menargetkan wilayah Kyiv, yang telah berulang kali diserang sepanjang bulan ini.

Kepala Administrasi Militer Kyiv, Serhiy Popko, mengatakan bahwa alarm udara berbunyi selama dua jam pada hari Selasa, namun semua drone Rusia berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina.

Angkatan Udara Ukraina mengklaim telah menembak jatuh 38 dari 46 drone yang digunakan Rusia dalam serangan malam tersebut.

Intercept dilakukan di wilayah Cherkasy, Chernihiv, Dnipropetrovsk, Kharkiv, Kherson, Kirovohrad, Kyiv, Mykolaiv, Odesa, Poltava, Sumy, Vinnytsia, dan Zaporizhzhia.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina pada hari Senin memanggil kuasa usaha Iran, Shahriar Amouzegar, untuk memprotes kemungkinan pasokan rudal balistik dari Teheran ke Rusia.

Ukraina memberikan peringatan keras bahwa jika pengiriman rudal tersebut terbukti benar, akan ada konsekuensi yang menghancurkan dan tidak dapat diperbaiki bagi hubungan bilateral kedua negara.

Pekan lalu, Gedung Putih mengungkapkan kekhawatirannya terhadap laporan berita Barat yang belum dikonfirmasi mengenai transfer rudal dari Iran ke Rusia.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa pengiriman tersebut mungkin telah terjadi atau akan segera dilakukan.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat AS dan Eropa tanpa nama baru-baru ini menyimpulkan bahwa Iran telah mengirim rudal balistik ke Rusia, yang jika benar, ini merupakan langkah pertama dalam kemitraan militer yang semakin erat antara kedua negara anti-Barat tersebut.

Kremlin membantah laporan tersebut, sementara pejabat Iran juga membantah telah memasok rudal ke Rusia. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved