Kasus Puskes Sipatana

Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Soroti Kasus di Puskemas Sipatana: Sudah Diberi Teguran Lisan

Dinas Kesehatan turut angkat suara atas insiden lambannya layanan ambulans. Katanya Dinkes sudah beri teguran lisan sebagai langkah awal

|
Foto : Official ASM Google Maps
DIKES KOTA GORONTALO -- Kantor Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Jalan Jamaludin Malik, Kelurahan Limba U II, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Dinkes menyebut telah memberi teguran lisan kepada Kapus Sipatana sebagai langkah awal pemeriksaan. 

Namun, Ambulance yang merupakan mobil gawat darurat, bisa menembus kemacetan dan mengantar pasien secepat kilat, tak kunjung datang.

Havid, akhirnya hanya bisa dilarikan menggunakan mobil taksi berbayar.

Mobil yang digunakan pun harus menembus kemacetan dengan klakson seadanya.

Baca juga: 5 Fakta Mengejutkan di Balik Kematian Havid S Duto, Ambulans Puskes Sipatana Gorontalo Dipakai Voli?

Risnawati Duto, sepupu korban yang diwawancarai TribunGorontalo.com di rumah duka siang tadi menyesalkan mobil Ambulance yang tak bisa diharapkan.

Sebab, sopir ambulance justru lebih mementingkan pertandingan olahraga Voli daripada membawa pasien ke rumah sakit.

Memang, Havid tak masuk UGD Puskesmas Sipatana, Kota Gorontalo. Sebab, keluarga ingin RS yang langsung menanganinya.

Mereka pun hanya berharap diberikan fasilitas Ambulance untuk bisa membawa Havid tiba di RS tepat waktu.

Namun, detik-detik kritis Havid itu, sopir mobil ambulance RS Sipatana justru disebut tak ada di tempat dan malah disebut tak bisa mengantar pasien.

Sebabnya, sang sopir yang disebut berjumlah dua orang itu akan mengikuti pertandingan bola voli.

Saat dikonfirmasi, Kepala Puskemas Sipatana, Rita Bambang membenarkan kejadian itu.

Ia menyebut bahwa dalam waktu yang sama pihaknya memang menjadi peserta olahraga dalam rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN).

Ia pun mengakui jika memang menerima telepon dari pihak keluarga untuk melakukan peminjaman Ambulance.

Bukannya tak meminjamkan, ia mengakui jika tak ada sopir yang bisa mengendarai mobil tersebut.

"Bukannya tidak memberikan, tapi drivernya lagi main Voli," kata Rita.

Ia pun mengungkapkan, jika keluarga pasien ini adalah nakes yang mestinya tahu jika ada standar prosedur yang harus dilalui.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved