Dari Pulau Golf hingga Teater Terbuka: Inilah 5 Proyek Wisata yang Akan Lahir di Boalemo

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pemerintah Kabupaten Boalemo terus mengakselerasi pengembangan pariwisata daerah berbasis budaya dan kearifan lokal. 

Hal ini tercermin dalam Seminar Nasional Kebudayaan dan Peradaban Boalemo yang digelar di kawasan Pantai Bolihutuo, Senin (26/5/2025).

Seminar tersebut menghadirkan sejumlah tokoh nasional di bidang arsitektur dan perencanaan kawasan. 

Salah satu pemateri utama adalah Yory Antar, arsitek ternama yang turut mendesain kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Dalam pemaparannya, Yory mengungkap ada lima titik prioritas yang akan dikembangkan Pemerintah Daerah Boalemo sebagai destinasi wisata unggulan.

1. Alun-Alun Tilamuta: Ruang Hijau Aktif untuk Masyarakat

Alun-Alun Tilamuta akan diubah menjadi ruang publik hijau yang aktif. 

Disekitaran kawasan ini akan dibangun lapangan sepak bola, panjat tebing, skatepark, lapangan basket, tribun penonton, hingga area UMKM.

“Alun-alun bukan hanya simbol kota, tapi ruang hidup masyarakat. Harus ramah, sehat, dan aktif. Tempat di mana orang olahraga, belanja, dan berinteraksi sosial,” ujar Yory.

2. Pelabuhan Tilamuta: Gerbang Laut Boalemo yang Modern

Pelabuhan ini akan direnovasi untuk melayani kapal besar dan logistik, serta menjadi tempat bersandar yacht dan kapal pribadi wisatawan kelas atas.

“Pelabuhan adalah wajah dari laut kita. Selain fungsional, ia juga harus menyambut tamu dengan karakter Boalemo yang khas,” katanya.

3. Pulau Mohupomba: Pulau Golf dan Resort Unik di Indonesia

Pulau ini terletak dekat pemukiman Suku Bajo akan disulap menjadi destinasi eksklusif yang memiliki lapangan golf dan resort terapung.

“Bayangkan sensasi main golf di pulau kecil, dikelilingi laut biru, dan menginap di atas air. Ini akan jadi ikon wisata nasional,” tutur Yory.

4. Pantai Bolihutuo: Wisata Budaya dan Teater Alam

Sebagai lokasi seminar, pantai ini juga menjadi fokus pengembangan.

Di Bantai Bolihutuo akan dibangun teater terbuka seperti di Bali, dengan pertunjukan adat Gorontalo setiap pekan.

Area pantai akan dijaga tetap alami tanpa bangunan di atas pasir.

“Pantai ini akan punya nyawa budaya. Setiap pengunjung akan diajak menyelami adat Gorontalo, bukan sekadar menikmati laut,” ujar Yory.

5. Bukit Jembatan Soeharto: Museum Alam dan Panorama Kota

Bukit di sekitar Jembatan Soeharto akan dijadikan kawasan wisata sejarah dan edukasi. 

Museum dengan desain alami akan dibangun tanpa merusak kontur dan vegetasi bukit.

“Kita tak perlu memaksakan beton. Alamnya sudah indah, tinggal kita beri sentuhan sejarah dan cerita Boalemo di dalamnya,” jelas Yory.

Yory juga menambahkan bahwa desain ini merupakan langkah awal untuk pembangunan menyeluruh di Kabupaten Boalemo.

"Daerah ini punya potensi besar, ini mengingatkan saya ketika saya bangun wisata di Wakatobi, dari yang sebelumnya tidak ada apa-apa, sekarang sudah banyak dikenal karena proses pembangunan wisatanya yang bagus," tuturnya .

Bupati Boalemo Rum Pagau, menyambut baik seluruh konsep tersebut dan menyatakan kesiapan Pemerintah Kabupaten untuk menjadikannya program nyata.

“Ini bukan mimpi, ini arah pembangunan kita ke depan. Boalemo akan jadi contoh daerah yang membangun tanpa kehilangan jati diri,” ucap Rum Pagau.

Ia menambahkan, kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan para ahli seperti Yory menjadi kunci keberhasilan  membangun Boalemo.

“Kita ingin pembangunan yang punya jiwa, bukan sekadar bangunan. Harus menyentuh ekonomi rakyat dan memperkuat nilai budaya kita,” tegasnya.

Seminar nasional ini turut dihadiri Prof. Mohamad Ramdhan Pomanto, arsitek Pantai Losari, dan anggota DPD RI, Syarif Mbuinga.

Hadir pula pejabat dari seluruh kabupaten/kota di Gorontalo yang memberikan apresiasi atas inisiatif luar biasa dari Pemkab Boalemo. (*)

(TribunGorontalo.com/Nawir Islim)