Berita Ekonomi

Dua Mahasiswa UNG Jualan Klapertart karena Tak Ingin Terus-terusan Menyusahkan Orangtua

Dua mahasiswa tersebut adalah Zulkifli Hamidun sebagai pembuat produk dan Julkifli A. Idrus yang menangani pemasarannya. 

|
TribunGorontalo/PraillaLibriana
Dua mahasiswa pengusaha klapertart di Gorontalo. 

Meski belum ada kajian akademis dan penelitian, namun resep klapertart konon warisan pendudukan Belanda di Manado

Terdapat beberapa macam cara memasak klappertaart. Bila dipanggang dan menggunakan roti, maka akan menghasilkan klappertaart dalam bentuk yang padat, bisa dipotong layaknya kue tart pada umumnya. 

Baca juga: Alasan Rumah Bersejarah HB Jassin Dibongkar, Ternyata Pernah Diajukan Jadi Cagar Budaya

Tetapi ada juga cara memasak yang tidak dipanggang. Ini akan menghasilkan tekstur yang lembut. 

Kue ini paling nikmat bila disantap dalam keadaan dingin jadi tidak boleh dibiarkan terlalu lama di luar pendingin.

Klapertart termasuk kue yang mengandung kalori yang cukup tinggi. 

Ada pengusaha klappertaart yang mencari campuran adonan yang lebih rendah jumlah kandungan kalorinya. 

Beberapa jenis klappertart menggunakan lemak rendah kalori, susu kalsium tinggi dan pemanis rendah kalori sebagai campuran adonannya menggantikan susu dan gula yang pada umumnya digunakan, sehingga menjadikan kue ini berkurang jumlah kalorinya. 

Klapertart rendah kalori memang sengaja dibuat agar orang-orang yang sedang diet bisa menikmatinya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved