Perang Rusia Ukraina

Begini Tanggapan Rusia soal Pembatasan Harga Gas yang Disepakati Uni Eropa untuk Atasi Krisis Energi

Saling berseteru akibat invasi di Ukraina, begini kata Rusia saat menanggapi kesepakatan Uni Eropa (UE) terkait pembatasan harga gas.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Wahid Nurdin
Tangkapan Layar The Guardian
Foto Presiden Rusia Vladimir Putin saat memberikan pidato dalam rangka perayaan Hari Kemenangan 'Victory Day' pada Senin, 9 Mei 2022. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-301 pada Rabu (21/12/2022) adalah Rusia buka suara menanggapi keputusan Uni Eropa (UE) terkait pembatasan harga gas. 

Tujuan UE adalah untuk mencegah lonjakan pemecah rekor yang dialami Title Transfer Facility (TTF) selama musim panas ketika pemerintah bergegas memompa gas ke penyimpanan bawah tanah mereka.

Harga sejak saat itu stabil tetapi tetap tinggi.

Baca juga: Update Invasi Hari Ke-299: Zelensky Waspadai Perbatasan Ukraina-Rusia saat Putin Kunjungi Belarus

Pembatasan tersebut akan secara eksklusif berlaku untuk kontrak satu bulan ke depan, tiga bulan ke depan dan tahun ke depan yang dicapai di TTF, yang mewakili lebih dari seperlima transaksi hub tetapi memiliki pengaruh besar pada semua transaksi gas.

Perlindungan semacam itu menjadi perhatian khusus bagi negara-negara seperti Jerman, Belanda, Austria, Denmark, dan Estonia, yang selama berbulan-bulan menyatakan sangat skeptis mengenai batasan harga.

Yang mana dengan alasan pasokan andal ialah prioritas yang lebih besar daripada harga yang terjangkau.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-299: Inggris Umumkan Bantuan Baru Senilai 250 Juta Pound ke Kyiv

Di sisi lain, negara-negara seperti Belgia, Polandia, Italia, Yunani, Spanyol, dan Portugal bersikeras bahwa batas harga adalah alat yang sangat diperlukan untuk memerangi krisis energi.

Selain itu juga melindungi konsumen dan perusahaan dari tagihan yang meroket.

Jerman memberikan suara mendukung pembatasan pada hari Senin, sementara Belanda dan Austria abstain.

Di sisi lain, Hongaria memberikan suara menentangnya.

Baca juga: Bangkit setelah Dihantam Puluhan Rudal Rusia, Ukraina Cabut Status Darurat Energi Listrik

Tanggapan Rusia

Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera, menyusul pengumuman kesepakatan UE tentang pembatasan harga gas tersebut, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pun angkat bicara.

Peskov mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan serangan terhadap harga pasar, menurut kantor berita Rusia Interfax.

“Ini adalah pelanggaran terhadap penetapan harga pasar, pelanggaran terhadap proses pasar, setiap rujukan ke batas (harga) tidak dapat diterima,” kata Peskov.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved