Perang Rusia Ukraina
Begini Tanggapan Rusia soal Pembatasan Harga Gas yang Disepakati Uni Eropa untuk Atasi Krisis Energi
Saling berseteru akibat invasi di Ukraina, begini kata Rusia saat menanggapi kesepakatan Uni Eropa (UE) terkait pembatasan harga gas.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNGORONTALO.COM - Rusia buka suara menangapi pembatasan harga gas yang telah disepakati Uni Eropa (UE).
Sebagaimana diketahui, Uni Eropa akhirnya telah menyetujui batas harga gas untuk mengatasi krisis energi imbas perang Rusia vs Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022.
Rusia menilai langkah Uni Eropa ini merupakan pelanggaran terhadap harga pasar untuk gas di Eropa.
Dilansir TribunGorontalo.com dari euronews pada Rabu (21/12/2022), kesepatakan tentang pembatasan harga gas ini dicapai UE setelah berbulan-bulan pertentangan politik terkait sikap yang diambil di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang berimbas pada krisis energi.
Baca juga: Atasi Krisis Energi Imbas Perang Rusia-Ukraina, Uni Eropa Akhirnya Sepakati Batas Harga Gas
Adapun, Uni Eropa menyetujui pembatasan harga gas ini selama pertemuan Dewan Energi di markas mereka di Brussel, Belgia pada Senin (19/12/2022).
"Menyetujui hari ini bukan hanya kewajiban kita," kata Menteri Perdagangan Ceko Jozef Síkela kepada wartawan.
"Yang paling penting adalah tugas kami terhadap warga dan bisnis kami yang menunggu kami untuk bertindak." lanjutnya.
Ini merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ditujukan untuk membatasi harga energi.
Baca juga: Vladimir Putin Akui Pasukannya Alami Kesulitan Hadapi Ukraina di Wilayah yang Dicaplok Rusia
Pasalnya UE kini terhuyung-huyung dari krisis yang diperburuk oleh keputusan Rusia untuk berhenti memasok bahan bakar fosil ke blok 27 negara itu untuk membalas sanksi atas perang di Ukraina.
Batas tersebut akan dipicu ketika harga gas mencapai 180 euro (Rp 3 juta) per megawatt-jam selama setidaknya tiga hari perdagangan berturut-turut.
Ini adalah perubahan yang signifikan dari proposal awal oleh Komisi Eropa yang berencana mengaktifkan batas atas ketika harga gas mencapai 275 euro (Rp 4,5 juta)/MWh selama 10 hari berturut-turut.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-300: Kunjungi Belarus, Putin Bahas Ini dengan Lukashenko
Harga diperdagangkan minggu lalu sekitar 135 euro (Rp 2,2 juta) per megawatt-jam.
Adapun penutupan gas akan dilaksanakan pada 1 Februari dan mulai berlaku pada 15 Februari.
Ini akan dilengkapi dengan persyaratan ketat dan perlindungan untuk penangguhan jika itu menjadi bumerang.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-252: Dilanda Krisis Energi, Zelensky Sambat ke Uni Eropa
Pejabat UE sebelumnya menggambarkannya sebagai instrumen "pencegahan" yang bertujuan mencegah episode volatilitas dan spekulasi yang paling berlebihan.