Perang Rusia Ukraina
Bangkit setelah Dihantam Puluhan Rudal Rusia, Ukraina Cabut Status Darurat Energi Listrik
Ukraina mencabut keadaan darurat setelah 70-an rudal Rusia membuat jaringan listriknya padam dalam perang yang dimulai Vladimir Putin ini.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Ukraina akhirnya mencabut keadaan darurat setelah serangan Rusia membuat jaringan listriknya padam dalam perang yang telah memasuki bulan ke-10 ini.
Ukrenergo, operator jaringan listrik negara menyebut bahwa penggunaan energi Ukraina turun lebih dari 50 persen setelah serangan rudal Rusia.
Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera, Ukrenergo, telah mencabut keadaan darurat yang diumumkannya pada hari sebelumnya setelah serangan Rusia memangkas konsumsi energi nasional lebih dari 50 persen pada Jumat (16/12/2022).
Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa pemadaman listrik darurat dilakukan di seluruh negeri setelah rudal Rusia menghantam fasilitas energi di beberapa wilayah.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-297: Putin Kembali Luncurkan 70 Rudal Lebih ke Ukraina
Ukrenergo memperingatkan warga Ukraina bahwa perlu waktu lebih lama untuk memulihkan listrik setelah puluhan rudal Rusia menghantan infrastruktur energi utama di utara, selatan, dan tengah negara itu.
"Prioritas akan diberikan pada infrastruktur penting, rumah sakit, fasilitas suplai air, fasilitas suplai panas, pabrik pengolahan limbah," kata Ukrenergo pada hari Jumat.
Dalam salah satu serangan terbesarnya sejak awal perang, Rusia mengirim lebih dari 70 rudal ke Ukraina.
Baca juga: Cegah Rusia Kuasai Ukraina, AS Tingkatkan Latihan Tempur: Latih 500 Tentara Ukraina per Bulan
Serangan ini mematikan listrik di kota terbesar kedua Ukraina yakni Kharkiv dan memaksa Ibu Kota Kyiv menerapkan pemadaman darurat secara nasional, kata pejabat Ukraina.
Sejumlah 3 orang tewas ketika sebuah blok apartemen dihantam di pusat Kota Kryvyi Rih dan seorang lainnya tewas dalam penembakan di wilayah selatan Kherson.
Pejabat yang dipasang Rusia di Ukraina timur yang diduduki mengatakan 12 orang tewas akibat penembakan Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-296: Moskow Disebut Tengah Siapkan Serangan Besar di Tahun Baru
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut bahwa Rusia masih memiliki cukup rudal untuk beberapa serangan yang lebih signifikan.
Selain itu, Zelensky juga kembali mendesak sekutu Barat untuk memasok Kyiv dengan sistem pertahanan udara yang lebih banyak dan lebih baik.
Zelenskymengatakan bahwa Ukraina cukup kuat untuk bangkit kembali.
Baca juga: Tak Terima Ukraina Dapat Sistem Pertahanan Canggih AS, Rusia Sebut Rudal Patriot Jadi Target Sah
“Apa pun yang diharapkan para pemuja roket dari Moskow, itu tetap tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan dalam perang ini,” kata Zelensky dalam pidato video.
Ukraina telah memperingatkan pada Kamis (15/12/2022) bahwa Rusia merencanakan serangan habis-habisan baru awal tahun depan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Presiden-Ukraina-Volodymyr-Zelenskyy_.jpg)