Berita Populer Gorontalo

3 Berita Populer Gorontalo : Adhan Dambea Usir BSG hingga Hasna Trauma Usai Anaknya Dianiaya Polisi

Berikut 3 berita lokal terjadi di Provinsi Gorontalo yang populer di Tribun Gorontalo

|
Editor: Aldi Ponge
TribunGorontalo.com/Hand Over
SYOK BERAT - Hasna Hani terbaring lemah di RS Bhayangkara Gorontalo. Hasna mengalami syok usai anaknya menjadi korban dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi. Hasna dilarikan ke RS pada Rabu (10/9/2025) kemarin. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Berikut 3 berita lokal terjadi di Provinsi Gorontalo yang populer di Tribun Gorontalo pada Jumat (12/09/2025).

Tiga berita yang menjadi populer yakni Wali Kota Gorontalo Tarik 17 Mobil Dinas yang Dipakai Pejabat Eselon III, ada berita Syok Berat, Ibu Nazriel Dilarikan ke RS Usai sang Anak Diduga Dianiaya Oknum Polisi Gorontalo hingga selain itu berita Adhan Dambea Wali Kota Gorontalo Tegas: BSG Harus Angkat Kaki dari Tanah Pemkot!

Berikut ulasan 3 Berita Populer di Tribun Gorontalo : 

1.Wali Kota Gorontalo Tarik 17 Mobil Dinas yang Dipakai Pejabat Eselon III

Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, mengambil langkah tegas dengan menarik 17 unit mobil dinas dari pejabat eselon III di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo.

Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan kendaraan operasional.

Adhan menegaskan, mobil dinas hanya akan diberikan kepada pejabat yang memiliki tugas lapangan dan benar-benar membutuhkannya.

"Kumpul semua yang di eselon III yang memiliki otoritas pakai kendaraan dinas, kita lihat. Kalau hanya tugas rumah ke kantor, untuk apa pakai mobil," tegas Adhan saat ditemui TribunGorontalo.com, Rabu (10/9/2025).

Ia menyoroti penggunaan mobil dinas di lingkungan sekretariat yang dianggapnya tidak relevan, karena berbeda dengan dinas teknis yang sering melakukan kegiatan lapangan. 

Menurutnya, penggunaan kendaraan dinas harus adil dan tidak boleh pilih kasih.

“Kalau sekretariat memiliki kendaraan dinas, itu lucu. Karena sekretariat tidak sama dengan dinas teknis. Jangan ada pilih kasih, kalau ada yang dapat, semua harus dapat. Kalau tidak, ya jangan,” ujarnya.

Adhan menyebut, 17 mobil yang saat ini berada di kantor Wali Kota akan ditarik sementara untuk dievaluasi. Jika nantinya hanya beberapa yang dinilai layak untuk kebutuhan lapangan, sisanya akan ditarik.

"Seandainya dari 17 mobil itu, setelah kita evaluasi hanya lima yang layak dipakai untuk kebutuhan lapangan, maka sisanya akan kita tarik. Bisa saja nanti akan dilelang atau digunakan sesuai kebutuhan yang jelas," katanya.

Ia juga menekankan bahwa biaya perawatan mobil dinas tidak boleh membebani anggaran daerah jika penggunaannya tidak sesuai aturan.

"Kalau ada perbaikan dan pemeliharaan mobil, uangnya pasti dari Pemda. Jadi lebih baik kita tarik semua, lalu kita tentukan siapa yang benar-benar berhak pakai," pungkasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved