Berita Internasional

Rusia Hujani Ukraina dengan 653 Drone, Warga Panik dan Listrik Padam Total

Rusia kembali menggempur fasilitas energi Ukraina dengan ratusan drone dan rudal dalam serangan besar-besaran, Kamis dini hari waktu setempat.

Editor: Wawan Akuba
VIDEO
SERANGAN -- Gedung di Ukraina usai dihantam drone Rusia. Tampak petugas memadamkan api yang masih menyala di dalam gedung yang hancur. 

TRIBUNGORONTALO.COM — Rusia kembali menggempur fasilitas energi Ukraina dengan ratusan drone dan rudal dalam serangan besar-besaran, Kamis dini hari waktu setempat.

Serangan itu menewaskan sedikitnya empat orang, melukai sejumlah anak, dan memperparah kondisi jaringan listrik nasional yang sudah rapuh.

Menurut pemerintah Kyiv, serangan kali ini menjadi salah satu yang paling dahsyat dalam beberapa bulan terakhir.

Rusia dilaporkan melancarkan 52 rudal dan 653 drone dalam serangan yang berlangsung sepanjang malam, menargetkan sembilan wilayah termasuk ibu kota Kyiv.

Baca juga: Dunia Ngeri! Rusia Uji Torpedo yang Mampu Lahirkan Tsunami Bermuatan Nuklir

Presiden Volodymyr Zelenskyy menuduh Moskow sengaja membidik warga sipil dan infrastruktur energi vital.

“Kami berharap Amerika, Eropa, dan negara-negara G7 tidak menutup mata terhadap niat Moskow untuk menghancurkan segalanya,” ujar Zelenskyy di media sosial, menyerukan sanksi tambahan agar Rusia menghentikan invasinya.

Sistem Energi Ukraina di Ambang Krisis

Perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, mengonfirmasi sejumlah pembangkit listrik mengalami kerusakan parah di berbagai wilayah.

CEO DTEK, Maxim Timchenko, menyebut serangan itu sebagai pukulan berat terhadap upaya mereka menjaga pasokan listrik selama musim dingin.

Sementara itu, operator listrik nasional Ukrenergo menyatakan sistem energi nasional kini dalam situasi yang sangat sulit.

Pemadaman bergilir akan berlangsung hingga Kamis malam waktu setempat, dan pemadaman total selama 24 jam dijadwalkan berlaku di seluruh wilayah mulai Jumat.

Di Lviv, wilayah barat yang berbatasan dengan anggota NATO dan Uni Eropa, dua fasilitas energi dilaporkan rusak akibat serangan. Kementerian Energi Ukraina mengatakan sejumlah besar pelanggan kehilangan akses listrik, tanpa menyebutkan jumlah pastinya.

Rusia Klaim Target Militer, Ukraina Sebut Teror Sipil

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka meluncurkan serangan masif terhadap lokasi industri militer, infrastruktur energi, dan pangkalan udara Ukraina.

Namun, menurut Kyiv, banyak rudal justru menghantam area permukiman.

Seorang pejabat militer di Zaporizhzhia menyebut dua orang tewas dan 23 lainnya luka-luka, termasuk enam anak.

Seorang jurnalis di lokasi melihat gedung apartemen hancur total, sementara tim penyelamat bekerja membersihkan puing-puing di tengah warga yang terpukul oleh kehancuran.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved