Penganiayaan di Gorontalo

Hingga Kasat Reskrim Dimutasi, Kasus Pengeroyokan di GORR Gorontalo Masih Misteri

Tiga bulan sudah kasus pengeroyokan terhadap Amin Suleman, Ketua Umum LSM Gerakan Aktivis Milenial Provinsi Gorontalo (GAM PG), tak kunjung terungkap.

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
FOTO STOK -- Potret tangkapan layar penganiayaan di GORR Gorontalo pada awal Mei 2025 lalu. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Tiga bulan sudah kasus pengeroyokan terhadap Amin Suleman, Ketua Umum LSM Gerakan Aktivis Milenial Provinsi Gorontalo (GAM PG), tak kunjung terungkap.

Hingga kini, belum satu pun pelaku berhasil diamankan, meski korban mengaku mengenali salah satu dari empat penyerangnya.

Ironisnya, di tengah upaya penyelidikan yang mandek ini, jabatan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Gorontalo justru masih kosong.

Iptu Faisal Ariyoga Anastasius Harianja yang sebelumnya menjabat, kini telah dipindahkan ke Bareskrim Polri. Penggantinya belum ditunjuk Polda Gorontalo.

Baca juga: Vonis 1,6 Tahun Dianggap Ringan, Kejari Gorontalo Utara Banding Putusan Korupsi Yamin Lihawa

“Masih menunggu penunjukan dari Polda. Sebentar lagi akan diisi, surat pindah Kasat kemarin sudah ada telegramnya,” kata Kapolres Gorontalo, AKBP Ki Ide Bagus Tri, saat dikonfirmasi, Rabu (23/7/2025).

Meski tanpa Kasat Reskrim definitif, Kapolres memastikan penanganan kasus tetap berjalan.

Namun, publik mulai meragukan efektivitasnya karena belum ada perkembangan berarti sejak Mei 2025.

“Masih proses lidik. Para pelaku sudah merencanakan, jadi cukup sulit kami ungkap. Kalau ada masyarakat yang tahu, silakan laporkan ke kami,” ujar Kapolres.

Pada awal Juni 2025, Faisal Harianja saat masih menjabat Kasat Reskrim juga sempat menyatakan hal senada.

Ia hanya meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar kasus cepat terungkap.

Terkait Dugaan Batu Hitam Ilegal

Diketahui, pengeroyokan terhadap Amin Suleman terjadi pada Senin (5/5/2025) siang di ruas Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR).

Insiden bermula saat Amin membuntuti sebuah truk kontainer yang diduga membawa batu hitam ilegal menuju Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara.

Amin sempat mencoba menghadang truk di beberapa titik sambil mengirim video ke aparat.

Namun, upayanya terhenti di kawasan GORR ketika empat orang tak dikenal menghadangnya dengan dua sepeda motor.

Amin dipukul dengan balok kayu hingga mengalami memar parah di sekujur tubuh.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved