Lipsus Harga Beras
Harga Beras Gorontalo Tembus Rp 800 Ribu per Koli, Pedagang Kelimpungan
Harga beras di Pasar Sentral Kota Gorontalo terus merangkak naik hingga menembus Rp800 ribu per koli atau karung.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
Ramla biasanya mengambil beras dari Bongomeme, Kabupaten Gorontalo. Kenaikan harga ini membuat biaya angkut barang juga meningkat.
“Pembeli sekarang turun, apalagi rumah makan sangat terasa. Biasanya ambil banyak, sekarang sedikit,” ucap Ramla.
Beberapa jenis beras yang ia jual, seperti Pandan Wangi, beras pulo, dan beras superwin, kini dipatok Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per kilogram.
“Kalau jual Rp16 ribu, untungnya juga sedikit,” tuturnya.
Ramla juga menilai, penyebab kenaikan harga beras karena banyak petani gagal panen.
“Setahu saya, banyak petani gagal panen, ada yang panen tapi hasilnya sedikit, jadi harga naik,” jelasnya.
Para pedagang berharap pemerintah segera turun tangan mencarikan solusi agar harga beras bisa kembali stabil dan pembeli tidak semakin berkurang.
Pantauan Tribun Gorontalo di lapangan, kondisi Pasar Sentral Kota Gorontalo masih sama seperti hari-hari sebelumnya.
Suasana pasar sepi pembeli, sementara pedagang hanya bisa berharap ada langkah nyata dari pemerintah untuk mengatasi masalah harga beras yang melonjak.
(*)
Ketua DPRD Gorontalo Zulfikar Usira Sebut Operasi Pasar Jadi Solusi Sementara Tekan Harga |
![]() |
---|
Panen Raya di Kabupaten Gorontalo, Harapan Baru Tekan Harga Beras Melambung |
![]() |
---|
Harga Beras Naik, Warga Gorontalo Pilih Beras Jagung hingga Umbi-umbian |
![]() |
---|
Lonjakan Harga Beras Bikin Penjual 'Nasi Kucing' Gorontalo Berencana Kurangi Porsi |
![]() |
---|
Akademisi Gorontalo Ungkap 3 Pemicu Kenaikan Harga Beras: Kemarau Panjang hingga Panen Tak Serentak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.