Berita Sulutenggo

Bantuan Rp 3 Miliar untuk Korban Erupsi Gunung Ruang Sulut Diblokir Bank, Rupanya Permintaan BNPB

Menurutnya erupsi Gunung Ruang adalah bagian dari serangkaian erupsi yang terjadi bersamaan dengan beberapa gunung api lainnya di Indonesia, termasuk

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
tribunmanado.co.id/Eduard Joanly Tahulending
Kondisi terkini Gunung Ruang di Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, Januari 2025. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Sulutenggo – Penyaluran dana sebesar Rp3 miliar untuk korban erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara, terhambat.

Hal itu karena dana tersebut diblokir sementara oleh pihak bank atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro, Denny Kondoj, menjelaskan bahwa dana bantuan sebenarnya sudah disiapkan sebelum pelaksanaan Pilkada 2024 dan telah masuk ke rekening Bank Mandiri.

Bank Mandiri di Kota Manado bahkan siap untuk menyalurkan dana tersebut langsung ke wilayah Tagulandang.

Namun, Kemendagri mengeluarkan surat edaran yang menginstruksikan agar bantuan lain didahulukan.

Hal ini menyebabkan BNPB meminta Bank Mandiri untuk memblokir dana tersebut sementara waktu.

“Bantuan tersebut akan disalurkan untuk rumah-rumah yang rusak sedang dan ringan akibat bencana erupsi, sehingga bisa diperbaiki,” kata Kondoj pada Januari 2025.

Ia juga menjelaskan bahwa setelah Pilkada selesai, tepatnya pada 27 November 2024, pemerintah daerah telah mengirimkan surat resmi.

Juga pemerintah melakukan komunikasi langsung dengan Kepala Pelaksana BNPB untuk meminta agar pemblokiran dana segera dicabut.

Upaya ini terus dilakukan hingga kini, termasuk dengan menghubungi Deputi terkait di BNPB.

Pemerintah daerah memastikan akan terus mendorong pencairan dana tersebut.

Bupati Kabupaten Sitaro bahkan berencana melakukan evaluasi kinerja para pejabat yang mengurus persoalan ini di Jakarta pada 14 Januari 2025.

Selain itu, perwakilan daerah akan mengunjungi BNPB pada 15 Januari 2025 untuk memastikan bantuan segera disalurkan.

Max Pontoh, salah satu warga terdampak erupsi, mengungkapkan rasa kecewa terhadap lambatnya penyaluran bantuan tersebut.

“Kami sudah lama menunggu, dari sebelum Pilkada hingga setelah Pilkada, bantuan ini belum juga terealisasi,” ujar Max.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved