Kesehatan

Sering Infus Whitening? Kenali Efek Sampingnya, Bisa Memicu Gangguan Ginjal

Infus whitening merupakan metode perawatan kulit yang bermanfaat untuk memutihkan kulit

zoom-inlihat foto Sering Infus Whitening? Kenali Efek Sampingnya, Bisa Memicu Gangguan Ginjal
Tangkap Layar
Suntik Putih

Ismiralda juga embenarkan bahwa infus whitening atau infus pemutih kulit bisa membahayakan tubuh.

Meski begitu, jika dilakukan oleh dokter atau klinik serta tidak melakukannya secara mandiri dan sembarangan, maka tidak akan menimbulkan bahaya atau efek samping.

Baca juga: Bahaya Efek Samping Mengonsumsi Suplemen Kolagen Berlebihan

“Tindakan injeksi atau infus wajib dilakukan oleh tenaga medis atau paramedis yang kompeten agar terjamin keamanannya,” kata Ismiralda.

“Mulai dari pencampuran obat, memasukkan obat (injeksi), dan pengawasan efek sampingnya,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan, setiap klinik mempunyai prosedurnya masing-masing dalam melakukan tindakan infus whitening tersebut.

 Infus whitening ini biasanya dilakukan seminggu sekali selama rentang waktu tertentu, kemudian dilanjutkan dua minggu hingga sebulan sekali.

Bahaya infus whitening 
Ismiralda mengungkapkan, injeksi vitamin C dosis tinggi dalam infus whitening bisa memicu gangguan pada ginjal.

“Vitamin C dosis tinggi berisiko menyebabkan gangguan pada ginjal, karena pembentukan kristal di dalamnya,” ucap dia.

Oleh karena itu, umumnya mereka yang melakukan infus whitening ini diharuskan minum air putih yang banyak.

Selain itu, efek samping ketika injeksi vitamin C ini juga rawan memicu terjadinya lebam dan peradangan pembuluh darah (tromboflebitis).

Kemudian, infus whitening juga bisa mengakibatkan seseorang menderita autoimun atau kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang tubuhnya sendiri.

Baca juga: Simak Penjelasan Dokter Mengenai Amankah Mengonsumsi Minuman Mengandung Kolagen?

"Autoimun sebenarnya secara genetik sudah ada, hanya saja paparan dari luar, seperti bahan-bahan yang ada di dalam infus whitening maupun gangguan metabolik dari dalam bisa memicu terekspresinya gen autoimunnya untuk aktif," terangnya.

"Dan jika sudah terbuka, maka autoimun akan berlangsung terus (diderita secara permanen)," sambungnya.

Ismiralda menekankan, setiap orang memiliki batasan warna kulit putih masing-masing.

Sehingga kulit putih tidak bisa maksimal sesuai keinginan masing-masing orang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved