Human Interest Story
Cerita Hapsari Atule 12 Tahun Jualan Ikan di Pasar Tilamuta Gorontalo
Berawal dari jalanan menggunakan bentor bersama sang suami, Hapsari kini menemukan tempatnya di pasar, menghidupi keluarganya dengan berdagang ikan.
Penulis: Nawir Islim | Editor: Wawan Akuba
Ikan boto-boto dan cakalang adalah yang paling laku, selalu menjadi pilihan utama pelanggan.
Meski harga yang ditawarkan masih tergolong murah, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 40 ribu, Hapsari tetap menghadapi tantangan dalam berjualan ikan.
"Menjual ikan itu tidak mudah," jelasnya.
"Kita harus tahu apa kesukaan pelanggan, karena ikan itu musiman. Kalau pelanggan minta ikan jenis lain yang belum musim, itu yang susah."
Selain itu, fluktuasi harga ikan di pelelangan juga menjadi kendala tersendiri.
"Kadang harga di pelelangan mahal, jadi kami harus jual sedikit lebih mahal untuk dapat untung, walau hanya sedikit," lanjutnya.
Bagi Hapsari, menjual ikan bukan sekadar mata pencaharian, melainkan sebuah tanggung jawab besar.
Ia berharap agar usaha kecilnya ini bisa terus berjalan lancar, menopang kehidupan keluarganya.
"Semoga lancar terus saja, karena pekerjaan tetap hanya menjual ikan," pungkasnya, menutup percakapan dengan doa sederhana yang ia panjatkan setiap hari.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.