Human Interest Story

Cerita Inspiratif Arfan Napu, Ketua Pengelola Objek Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo

Baginya, membuat wisatawan senang melihat hiu paus menjadi semangat yang akan ia bawa untuk menjaga amanah ketua pengelola objek wisata hiu paus Botub

Penulis: Rafiqatul Hinelo | Editor: Wawan Akuba
RAFIQATUL/TRIBUNGORONTALO.COM
Arfan Napu, Ketua Pengelola Objek Wisata Hiu Paus Botubarani Gorontalo, Selasa (11/6/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Kehadiran Hiu paus (Rhincodon typus) di perairan Desa Botubarani, Bone Bolango, Gorontalo, menjadi daya tarik wisata. 

Kehadiran Whale Shark yang merupakan spesies ikan terbesar ini menarik perhatian wisatawan, tak hanya lokal namun hingga mancanegara. 

Meski begitu, tidak banyak yang tahu jika eksistensi destinasi ini juga tidak lepas dari peran masyarakat lokal. 

Seorang warga lokal yang cukup inspiratif bernama Arfan Napu. Sosoknya yang berusia 60-an ini tak hanya dikenal sebagai ketua pengelola objek wisata, tapi juga sebagai pejuang hiu paus.

Sebab, Arfan Napu satu dari banyak warga yang senantiasa semangat membenahi objek wisata hiu paus Botubarani ini.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kabid Bina Marga PUPR Kota Gorontalo jadi Tersangka Korupsi Proyek Jl Nani Wartabone

Dahulu, Arfan adalah pekerja di Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo.

"Saya dulu pernah bekerja jadi Ketua Regu Kerja (KRK) di Pelabuhan Fery Gorontalo selama kurang lebih 30 tahun," kata Arfan.

Arfan mengisahkan sedikit  tentang perjuangan hidupnya sampai ia ada di titik ini, yakni dipercaya menjadi sosok penanggungjawab pengelolaan objek wisata hiu paus Botubarani.

"Sebetulnya, cerita hidup saya cukup panjang, tapi karena waktu yang relatif singkat, saya akan coba sampaikan hikmah penting yang saya petik dari perjalanan hidup saya," tuturnya.

Diamati dari raut wajah saat Arfan berbagi cerita, ia begitu terharu bisa mengemban amanah menjadi ketua pengelola objek wisata hiu paus Botubarani.

Kata Arfan, ia terharu karena sejak objek wisata hiu paus dibangun, hingga hari ini, warga masih memilihnya menjadi ketua pengelola.

Padahal, ia bukan merupakan warga asli Botubarani. Melainkan, Arfan adalah pria asal Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Ia menjadi warga Botubarani, sejak menikahi istrinya yang merupakan warga asli di Kawasan tersebut.

Tanggung jawab itu membuatnya begitu tersentuh dan merasa berarti.

Baca juga: Sidang Kasus Kematian Mahasiswa IAIN Gorontalo Ditunda 9 Hari, Gara-gara Saksi Ahli Tak Hadir

"Saya bertanya-tanya, mengapa kiranya mereka masih memilih saya untuk mengelola ini (objek wisata Botubarani)," sebut Arfan.

"Kemudian saya teringat perjalanan hidup saya," sambungnya.

Kalau melihat dari keberhasilan pendidikan, Arfan mengaku tidak tamat Sekolah Dasar (SD).

Ia pun terlihat sangat rendah hati, menyebut dirinya tidak pandai berbahasa dengan baik.

"Jadi, sebenarnya apa yang membuat orang percaya pada saya," sebut Arfan kerap bertanya pada dirinya.

Rupanya, setelah melakuan perenungan, Arfan merasa kalau pun ada hal yang bisa dibanggakan dari dirinya, maka itu adalah usahanya untuk menjaga niat baik dalam mengelola amanah yang diberikan.

"Saya sering merenung kalau kembali ke rumah, mengingat perjuangan saya, selain jadi KRK pelabuhan, saya juga pernah menjadi sopir bus, pengumpul rotan, merantau ke banyak tempat, bahkan menjadi kepala dusun," kata Arfan.

Dari perjalanan itu, sambung Arfan, ia mengambil pelajaran bahwa hidup ini sangat singkat.

Baginya, membuat wisatawan senang melihat hiu paus menjadi semangat yang akan ia bawa untuk menjaga amanah ketua pengelola objek wisata hiu paus Botubarani Gorontalo.

"Sekali lagi hal terpenting bukan tentang keuntungan, tapi bagaimana wisatawan bisa senang berkunjung ke sini, warga dan pengelola juga rukun, serta hiu paus merasa nyaman menampakkan dirinya di perairan ini," tutup pria yang hobi tenis meja itu. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved