Berita Ekonomi

Warga Pohuwato Gorontalo Waspada Kenaikan Beras Jelang Ramadhan 2024

Hal tersebut dibenarkan oleh seorang penjual beras, Usman Malik, saat dihubungi Tribun Gorontalo, Kamis (18/1/2024). 

|
Penulis: Rahman Halid | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com/Rahman Halid
Seorang penjual beras di Pasar Tradisional Marisa, Pohuwato, Gorontalo, Kamis (18/1/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Pohuwato -- Pangan beras harus jadi perhatian warga Pohuwato jelang Ramadhan 2024. Sebab, harganya sejak awal Januari 2024 mulai merangkak naik. 

Hal tersebut dibenarkan oleh seorang penjual beras, Usman Malik, saat dihubungi Tribun Gorontalo, Kamis (18/1/2024). 

Pria 25 tahun ini diketahui adalah pedagang beras di Pasar Tradisonal Marisa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Dirinya merincikan, hampir semua jenis beras mengalami kenaikan harga, baik beras lokal maupun non lokal.

Misalnya beras lokal bermerek Ayam Jago, biasanya dijual per liter Rp 11 ribu, kini naik di harga Rp 13 ribu per liter.

Baca juga: Antisipasi KPPS jadi Korban saat Pemilu 2024, Begini Strategi KPU Kabupaten Gorontalo

Sedangkan beras impor merek Cimelati yang sebelumnya Rp 10 ribu per liter, sekarang berada di kisaran harga Rp12 ibu per liter. Bahkan, pedagang memprediksi harga beras tersebut akan terus merangkak naik.

"Dua jenis beras itu mengalami kenaikan pak. Kemungkinan akan mengalami kenaikan lagi. Terlebih menjelang bulan puasa Ramadhan," ucap dia. 

Sementara itu, jenis beras lokal Membramo bersama beras lokal Yenti memang belum mengalami kenaikan.

Jenis beras Membramo dan Yenti merupakan beras lokal yang harganya masih terbilang rendah, Rp 9 ribu per liter, namun sulit didapatkan.

"Saat ini jenis beras lokal Membramo dan Yenti yang belum mengalami kenailkan. Tetapi stoknya juga menipis, karena diburu warga Pohuwato," ucapnya.

Baca juga: 80 Persen Lahan Cagar Alam Tanjung Panjang Pohuwato Gorontalo Rusak! Tersisa Kurang dari Seribu Ha

Ungkap Usman pula, jenis beras non lokal naik karena biaya operasional pengangkutan dan stok beras yang sedikit.

"Jenis beras non lokal Ayam Jago dan Cimelati di ambil langsung dari Makasar, sehingga harganya sedikit berbeda. Ditambah stok sedikit yang diambil," tandasnya.

Sementara itu, pengunjung pasar, Mahmud Malangi (43) membenarkan telah ada kenaikan beberapa jenis beras di Pasar Tradisional Marisa.

Baca juga: Inilah 6 Gerai Baru di Citimall Gorontalo, Ada Tempat Makan Sushi hingga Mainan Anak

"Sejak awal januari memang telah naik. Tetapi tidak pengaruh menurut saya. Karena yang naik harga adalah beras non lokal," tuturnya.

Yang jadi masalah lanjut Mahmud, ketika harga beras lokal naik bersamaan juga dengan jenis beras non lokal.

"Selama yang naik bukan beras lokal, keluarga saya masih belum mengeluh soal harga beras," tutupnya (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved