Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-556: Erdogan Bakal Bujuk Putin soal Ekspor Gandum Ukraina
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-556, Sabtu (2/9/2023): akan bertemu, Erdogan ingin bujuk Putin gabung lagi dalam kesepakatan eskpor gandum.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
“Ini bukan salah kami hari ini, tapi sudah dihentikan,” kata Shoigu dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia.
“Di sini kami hanya bisa mengatakan satu hal, bahwa jika semua yang dijanjikan kepada Rusia dipenuhi, maka perjanjian itu akan diperpanjang.” lanjutnya.
“Ternyata melakukan hal ini lebih sulit daripada membangun koridor baru, jalur darat baru,” kujar Shoigu, yang menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan Laut Hitam di Istanbul pada tahun 2022.
Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dimaksudkan untuk memerangi krisis pangan global yang menurut PBB telah diperburuk oleh invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina yang telah dimulai sejak 24 Februari 2022.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-549: Kremlin Bantah Jadi Dalang Kecelakaan Jet Bos Wagner
Sebelumnya pada Kamis (31/8/2023), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan bahwa dia telah mengirimkan “serangkaian proposal konkret” kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang bertujuan untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan daam sebuah pengarahan di Moskow pada hari Kamis bahwa menghidupkan kembali perjanjian itu penting bagi dunia.
Harga gandum AS naik pada hari Jumat, sehari setelah Lavrov mengatakan Rusia tidak melihat tanda-tanda bahwa mereka akan menerima jaminan yang diperlukan untuk menghidupkan kembali kesepakatan gandum.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-548: Serangan Rudal Hantam Kota Dnipro, 7 Orang Luka
Lavrov mengatakan negara-negara Barat terlalu antusias dengan pembicaraan mengenai krisis pangan global karena harga tetap berada di kisaran harga tahun 2021 dan telah mengabaikan janji Putin untuk memasok Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah dan Eritrea dengan masing-masing hingga 50.000 ton biji-bijian gratis. biaya.
Untuk membujuk Moskow agar menyetujui perjanjian awal, perjanjian tiga tahun dibuat pada saat yang sama dimana para pejabat PBB setuju untuk membantu Rusia dengan ekspor makanan dan pupuknya sendiri.
Tetapi Rusia mengatakan memorandum tersebut tidak dipenuhi karena pengkhianatan Barat.
Lavrov mengatakan dia telah membahas inisiatif Putin untuk memasok hingga 1 juta ton biji-bijian Rusia ke Turki dengan harga lebih murah untuk diproses lebih lanjut di pabrik-pabrik Turki dan dikirim ke negara-negara yang paling membutuhkan. Proposal itu juga sedang dibahas dengan Qatar.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-547: Kemenhan Rusia Dituding Jadi Dalang Tewasnya Bos Wagner
Meskipun ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak terkena sanksi Barat yang diberlakukan setelah invasi Rusia, Moskow menyatakan pembatasan pembayaran, logistik dan asuransi telah menghambat pengirimannya.
Adapun diketahui 2 unit kapal kargo telah meninggalkan pelabuhan dekat Odessa, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada hari Jumat.
Dua unit kapal tersebut adalah kapal ketiga dan keempat yang transit dari pelabuhan laut dalam Ukraina melalui Laut Hitam sejak Rusia menarik diri dari perjanjian jalur aman.
Kapal-kapal itu mengarungi rute baru yang melintasi pantai Rumania dan Bulgaria.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.