Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-404: Zelensky Sebut Pertempuran Kota Bakhmut Sangat Panas

Kondisi terkini perang Rusia, Senin (3/4/2023): Presiden Ukraian Volodymyr Zelensky sebut pertempuran atas Kota Bakhmut di Oblast Donetsk sangat panas

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
AFP/STR
Sebuah gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 4 April 2022 oleh layanan pers kepresidenan Ukraina menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua kiri) mengunjungi Kota Bucha, barat laut Ibu Kota Ukraina, Kyiv. (Photo by UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP). Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-404 pada Senin, 3 April 2023: Zelensky menyebut bahwa pertempuran atas Kota Bakhmut, Provinsi Donetsk di Ukraina wilayah timur sangat panas. 

- Lebih dari tiga lusin editor organisasi berita dari seluruh dunia telah menandatangani surat yang mengecam penahanan Gershkovich.

“Rusia mengirimkan pesan bahwa jurnalisme di dalam perbatasan Anda telah dikriminalisasi dan bahwa koresponden asing yang ingin melaporkan dari Rusia tidak menikmati keuntungan dari aturan hukum,” bunyi surat tersebut.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-398: Pertahanan Udara Kyiv Tembak Jatuh Drone yang Menyerang

- Presiden Zelensky mengatakan pertempuran sengit atas Kota Bakhmut "sangat panas" saat ini.

Komentar Zelensky dalam pidato hariannya itu muncul ketika Bos kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa pasukannya telah mengibarkan bendera Rusia di atas gedung administrasi Bakhmut.

Prigozhin telah mengeluarkan beberapa klaim keberhasilan dini sebelumnya, tetapi Guardian tidak dapat memverifikasi klaimnya.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-395: 10 Warga Sipil Tewas Akibat Serangan Terbaru Rusia

- Arab Saudi dan produsen minyak OPEC+ lainnya termasuk Rusia telah mengumumkan pemotongan lebih lanjut dalam produksi mereka sekitar 1,16 juta barel per hari dalam langkah mengejutkan yang menurut para analis akan menyebabkan kenaikan harga segera.

- Rusia telah menderita hingga 200.000 korban dalam perang di Ukraina tetapi "jumlah yang signifikan" dari ini disebabkan oleh "penyebab non-tempur", menurut Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan terbaru intelijennya.

“Penyebab utama lainnya dari korban non-tempur kemungkinan termasuk latihan penyerahan senjata yang buruk, kecelakaan lalu lintas jalan dan cedera iklim seperti hipotermia,” ungkap Kemenhan Inggris.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved