Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-328: Lebih dari 7.000 Warga Sipil Tewas selama Invasi Putin
Kondisi terkini perang, Selasa (17/1/2023): PBB mencatat 7.000 lebih warga sipil tewas selama invasi Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Selasa (17/1/2023) terhitung telah berlangsung 328 hari lamanya.
Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina adalah korban tewas sipil melewati 7.000 jiwa.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Invasi yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' ini bertujuan untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-327: 30 Korban Tewas Akibat Rudal Hantam Apartemen Dnipro
Namun seiring perkembangannya, Rusia justru mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Konflik di antara negara bertetangga itu, sampai saat ini masih berlanjut dan belum terlihat akan segera berakhir.
Kabar Terbaru Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-328 perang Rusia dengan Ukraina:
- Lebih dari 7.000 warga sipil tewas di Ukraina sejak Rusia menginvasi tetangganya Februari lalu, kata Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), Senin (16/1/2023).
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan telah mengkonfirmasi 7.031 kematian warga sipil tetapi yakin jumlah korban yang sebenarnya "jauh lebih tinggi" mengingat banyak laporan yang tertunda dan tidak dapat diaksesnya daerah di mana pertempuran sengit terjadi.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-325: Moskow Buka Gerbang Belarus untuk Ikut Bertempur
- Rusia dan Ukraina telah bekerja pada kesepakatan pertukaran tahanan besar yang akan mencakup total 1.000 orang, kata ombudsman Turki Seref Malkoc pada hari Senin.
Komisaris HAM Rusia Tatyana Moskalkova dan timpalannya dari Ukraina Dmytro Lubinets bertemu minggu lalu di sela-sela konferensi ombudsman internasional di Ankara.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-324: Ratusan Warga Sipil Masih Terjebak di Kota Soledar
- Inggris akan mengirim satu skuadron tank Challenger 2 ke Ukraina untuk membantu mendorong kembali invasi Rusia.
Hal itu telah dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
Menguraikan perincian kepada parlemen Inggris, Wallace menggambarkan dukungan militer sebagai "paket kekuatan tempur paling signifikan hingga saat ini untuk mempercepat keberhasilan Ukraina".
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-323: Zelensky Ejek Klaim Tentara Bayaran soal Direbutnya Soledar
- Pengumuman tersebut menjadikan Inggris kekuatan barat pertama yang memasok Ukraina dengan tank tempur utama, yang akan digunakan untuk membantu melatih pasukan Ukraina.
Selain itu, langkah ini juga akan menambah tekanan lebih lanjut pada Jerman untuk menyetujui pengiriman kendaraan yang lebih luas minggu ini.
Wallace mendesak Jerman untuk mengizinkan pasokan tank Leopard ke Ukraina.
Wallace menambahkan bahwa langkah tersebut dapat membuka dukungan dari negara lain.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Challenger 2, Tank Tempur Inggris yang Bakal Dikirim ke Ukraina untuk Lawan Rusia
- Jerman harus mengambil "tindakan tegas" dan mengirim "segala jenis senjata" ke Ukraina untuk membantu pasukannya mempertahankan diri dari invasi Rusia.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki di parlemen.
Secara implisit Morawiecki mengkritik kanselir Jerman Olaf Scholz karena keengganannya untuk memasok Ukraina dengan persenjataan yang lebih berat.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-322: Tentara Bayaran Wagner Klaim Ambil Alih Kota Soledar
- Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, dan mitranya dari Belanda, Wopke Hoekstra, mengutuk deportasi ribuan anak Ukraina oleh Rusia.
Rusia “harus mempertanggungjawabkan keberadaan anak-anak ini”, kata Baerbock pada konferensi pers bersama dengan Hoekstra, yang mengatakan “kebijakan Rusia yang disengaja” ini “mencabik-cabik keluarga dan membuat trauma anak-anak”.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-321: Pasukan Putin Mencoba Membuat Kemajuan di Kota Soledar
- Rusia melakukan dua serangan roket massal di Ukraina pada Sabtu (14/1/2023) hingga menghancurkan sebuah blok apartemen di Kota Dnipro, di mana sedikitnya 40 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Puluhan orang masih hilang, tulis pejabat kota Gennadiy Korban di Telegram pada hari Senin.
Sebanyak 75 orang terluka dalam serangan itu, termasuk 14 anak-anak, katanya.
Dari sejumlah korban dari serangan itu ada seorang gadis berusia 15 tahun, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato videonya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-319: Zelensky Puji AS Bantu Miliar Dolar
- Rusia dan Belarus memulai latihan angkatan udara bersama pagi ini, memicu ketakutan di Kyiv dan Barat bahwa Moskow dapat menggunakan sekutunya untuk melancarkan serangan darat baru di Ukraina.
Menurut pernyataan yang dipublikasikan di akun Telegram Kementerian Pertahanan Belarus, unit-unit dari pasukan kedirgantaraan Rusia tiba di lapangan terbang Belarusia pada Minggu malam.
Tak lama setelah pukul 08.00 waktu setempat, Kemenhan Belarus mengatakan tugas pelatihan tempur yang direncanakan telah dimulai.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-318: AS Kirim Paket Bantuan Senilai 3,75 Miliar Dolar ke Kyiv
- Rusia melancarkan serangan ke Kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina semalam, melukai warga sipil dan menghancurkan infrastruktur perumahan, menurut pejabat regional.
Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, mengatakan “Para penjajah melancarkan serangan roket ke pusat regional."
"Roket itu menghantam di sebelah gedung berlantai lima. Lima orang, termasuk dua anak berusia sembilan dan 15 tahun, terluka oleh pecahan kaca. Anak-anak dirawat di rumah sakit.” lanjutnya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-317: Curiga Hanya Kedok, Zelensky Tolak Gencatan Senjata Putin
- Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara melalui telepon pada hari Senin di mana mereka membahas konflik di Ukraina, menurut pembacaan panggilan dari kedua belah pihak.
Putin dan Erdogan membahas masalah pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina, kata Kremlin.
Mereka juga membahas ekspor biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam dan cara untuk membuka blokir ekspor pupuk serta makanan dari Rusia.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-316: Biden Berniat Kirim Kendaraan Tempur Bradley untuk Kyiv
- Sekretariat Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Ukraina dapat mengharapkan lebih banyak pengiriman senjata berat dari negara-negara barat segera.
Sekutu Barat akan mempertimbangkan pengiriman tank tempur ke Ukraina menjelang pertemuan di Ramstein di Jerman pada Jumat (20/1/2023), di mana pemerintah diperkirakan akan mengumumkan janji dukungan militer terbaru mereka.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.