Perang Rusia Ukraina
Intelijen Amerika Serikat Berharap Lambatnya Laju Pasukan Rusia di Ukraina Bisa Bertahan Lama
Intelijen Amerika Serikat berharap lambat laju pasukan militer Rusia di medan pertempuran di Ukraina, bisa berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Intelijen Amerika Serikat (AS) mengharapkan lambatnya laju pasukan Rusia di medan perang di Ukraina terus berlanjut.
Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera pada Senin (5/12/2022) atau hari ke-285 perang, AS menilai laju pertempuran Rusia yang melambat di Ukraina akan berlanjut selama beberapa bulan ke depan.
Selain itu, AS juga tidak melihat bukti bahwa keinginan Ukraina untuk melawan Rusia telah berkurang.
Meskipun serangan Rusia melumpuhkan jaringan listrik Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-285: AS Menilai Putin Sudah Lebih Tahu Kesulitan Pasukannya
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines.
Haines pada Sabtu (3/12/2022) mengatakan bahwa dia yakin Presiden Rusia Vladimir Putin terkejut bahwa militernya tidak mencapai lebih banyak dalam perangnya di Ukraina.
“Kami melihat semacam pengurangan tempo konflik dan kami berharap itu mungkin yang akan kami lihat dalam beberapa bulan mendatang,” kata Haines dalam Forum Pertahanan Nasional Reagan tahunan di California.
Baca juga: Imbas Perang di Ukraina, Uni Eropa Batasi Harga Minyak Rusia 60 Dolar per Barel, Apa Itu Barel?
Militer Ukraina dan Rusia akan berusaha untuk memperbaiki dan mempersiapkan serangan balasan setelah musim dingin, tetapi ada pertanyaan apakah Kremlin dapat mencapai tujuan itu, katanya.
“Kami sebenarnya memiliki cukup banyak skeptisisme, apakah Rusia benar-benar siap untuk melakukan itu atau tidak. Saya berpikir lebih optimis untuk Ukraina dalam jangka waktu itu," ujar Haines.
Putin mulai menyadari tantangan yang dihadapi pasukan militer Rusia dalam perang di Ukraina yang telah dimulai pada 24 Februari 2022 ini, sebut Haines.
Baca juga: Demi Bikin Putin Tak Punya Dana Perang di Ukraina, UE Batasi Harga Minyak Rusia 60 Dolar per Barel
“Saya pikir dia menjadi lebih tahu tentang tantangan yang dihadapi militer di Rusia." terang Haines.
"Tetapi masih belum jelas bagi kami bahwa dia memiliki gambaran lengkap pada tahap ini tentang betapa menantangnya mereka, kami melihat kekurangan amunisi, untuk moral, masalah pasokan, logistik, serangkaian kekhawatiran yang mereka hadapi,” sambungnya.
Haines mengatakan tujuan politik Putin di Ukraina tampaknya tidak berubah.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-283: Kremlin Ungkap Alasan Putin Ogah Berunding dengan Biden
Namun analis intelijen AS berpikir Putin mungkin bersedia untuk mengurangi tujuan militer jangka pendeknya “untuk sementara waktu dengan gagasan bahwa dia mungkin akan kembali pada masalah ini di nanti”.
Saat ditanya tentang dampak serangan Rusia terhadap jaringan listrik Ukraina dan infrastruktur sipil lainnya, Haines mengatakan tujuan Moskow sebagian adalah untuk merusak keinginan warga Ukraina yang hendak melawan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/biden-14-nov-2022.jpg)