Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-269: Jaringan Listrik Kyiv Diserang saat Musim Dingin Tiba
Kondisi terkini perang Rusia vs Ukraina, Sabtu (19/11/2022): Warga Kyiv harus bertahan tanpa listrik di tengah hawa dingin karena hujan salju.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Sabtu (19/11/2022) terhitung telah berlangsung 269 hari lamanya.
Kabar terbaru di antaranya adalah Ibu Kota Kyiv dapat menghadapi 'penutupan total' listrik di tengah jaringan Ukraina yang lumpuh akibat diserang Rusia, hingga ratusan orang menghilang di Kherson.
Invasi ini dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) lalu.
Putin pun menyebut invasi ini sebagai sebagai 'operasi militer khusus' yang bertujuan untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Rusia Luncurkan Gelombang Serangan Rudal ke Ukraina, Warga Bertahan Tanpa Listrik di Musim Salju
Namun dalam perkembangannya, Rusia justru mencaplok 4 wilayah Ukraina yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson sekaligus.
Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga tersebut hingga kini terus berlanjut dan belum tampak akan segera berakhir.
Bahkan menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, perang Rusia vs Ukraina bisa berlangsung selama beberapa tahun.
Kabar Terbaru Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-269 perang Rusia dengan Ukraina:
- Serangan rudal Rusia telah melumpuhkan hampir setengah dari sistem energi Ukraina, kata pemerintah di Kyiv.
Baca juga: Pengadilan Belanda: Malaysia Airlines MH17 Ditembak Jatuh Rudal, Jenderal Rusia Terlibat
Pihak berwenang Kyiv memperingatkan bahwa kota itu dapat menghadapi "penutupan total" jaringan listrik saat musim dingin tiba.
- Dengan turunnya suhu dan dengan hujan salju di Kyiv, para pejabat bekerja untuk memulihkan listrik secara nasional setelah beberapa pemboman terberat infrastruktur sipil Ukraina dalam perang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kekurangan listrik dan air di Ukraina mengancam bencana kemanusiaan.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-268: Zelensky Sebut 10 Juta Warganya Hidup Tanpa Listrik
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak gagasan "gencatan senjata singkat" dengan Rusia, dengan mengatakan itu hanya akan memperburuk keadaan.
“Rusia sekarang mencari gencatan senjata singkat, jeda untuk mendapatkan kembali kekuatan,” kata Zelensky dalam sambutannya yang disiarkan di Forum Keamanan Internasional Halifax.
"Seseorang mungkin menyebut ini akhir perang, tetapi jeda seperti itu hanya akan memperburuk situasi." imbuhnya.
Baca juga: NATO Menduga Rudal yang Hantam Polandia Bukan Milik Rusia tapi Ukraina, Zelensky Bantah
- Ratusan orang Ukraina ditahan dan diculik di Kherson setelah Rusia merebut provinsi itu, sebagai bukti dari kampanye yang direncanakan, kata sebuah kelompok Universitas Yale yang meneliti kejahatan perang.
Observatorium Konflik mengatakan telah mendokumentasikan 226 penahanan di luar proses hukum dan penghilangan paksa di Kherson.
Sekitar seperempat dari jumlah itu diduga mengalami penyiksaan dan 4 orang meninggal dalam tahanan.
- Kremlin menuduh tentara Ukraina mengeksekusi lebih dari 10 tawanan perang Rusia menyusul beredarnya video di media sosial yang mengaku berasal dari garis depan.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-267: NATO Menduga Rudal yang Hantam Polandia Bukan Ulah Putin
Rekaman itu tampaknya menunjukkan tentara Rusia muncul dari bangunan tambahan di halaman sebuah rumah dengan tangan di atas kepala sebelum mereka disuruh berbaring telungkup.
Salah satu pria, saat dia keluar dari gedung, tampaknya mengarahkan senjatanya ke tentara Ukraina.
Rekaman tersebut menunjukkan bahwa semua orang Rusia tewas dalam kekerasan yang terjadi setelahnya.
- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Zelensky dan mereka saling memberi selamat atas perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian yang ditengahi PBB.
Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina: Zelensky Sebut Putin Gagal karena Mau Ikut Kesepakatan Ekspor Gandum Lagi
Menurut kantor kepresidenan Turki, Erdogan mengatakan kepada Zelensky bahwa “perpanjangan pemahaman ini ke meja perundingan” akan menguntungkan semua pihak.
- Pemerintah Belanda akan memanggil duta besar Rusia di Belanda atas tanggapan Rusia terhadap putusan dalam persidangan atas penembakan pesawat penumpang MH17 tahun 2014, lapor kantor berita ANP, mengutip menteri luar negeri, Wopke Hoekstra.
Rusia mengecam keputusan pengadilan Belanda yang menghukum dua mantan agen intelijen Rusia dan seorang pemimpin separatis Ukraina.
Baca juga: Joe Biden Ragu Rudal yang Meledak di Polandia adalah Ulah Pasukan Rusia yang Perang di Ukraina
- Pakar Ukraina sedang bekerja di lokasi di daerah perbatasan Polandia tenggara di mana sebuah rudal menewaskan 2 orang, kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Kuleba menulis di Twitter bahwa Ukraina akan melanjutkan kerja sama "terbuka dan konstruktif" dengan Polandia terkait insiden tersebut.
- Polandia tidak akan memberikan visa delegasi Rusia untuk menghadiri pertemuan Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE) di Lodz pada 1 dan 2 Desember.
“Kami tidak memberi mereka visa,” ujar Lukasz Jasina dari Kementerian Luar Negeri Polandia.
Baca juga: NATO Langsung Gelar Pertemuan setelah Polandia Ngaku Diserang Rudal Rusia, Apa Itu NATO?
- Putin membahas pembuatan "pusat gas" Turki dengan Erdogan, kata Kremlin pada hari Jumat (18/11/2022).
“Perhatian khusus diberikan pada prospek implementasi inisiatif, yang diluncurkan oleh presiden Rusia pada bulan Oktober dan didukung oleh Recep Tayyip Erdogan.”
- Menteri kelompok Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) mengatakan beberapa anggota mengutuk perang di Ukraina dan juga berjanji untuk menjaga rantai pasokan dan pasar tetap terbuka.
“Ada pandangan lain dan penilaian berbeda terhadap situasi dan sanksi,” bunyi pernyataan bersama APEC.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-266: Polandia Klaim Diserang Rudal Pasukan Putin, NATO Bergerak
Mereka menambahkan bahwa APEC bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan.
- Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, mengatakan sejumlah 2 jasad lagi telah ditemukan di Vilniansk di wilayah Zaporizhzhia.
"Dengan demikian sembilan orang telah ditemukan tewas akibat roket teroris Rusia yang menembaki bangunan tempat tinggal kemarin," ungkap Tymoshenko di Telegram.
Namun klaim tersebut belum diverifikasi secara independen.
Baca juga: Update Perang Hari Ke-265: PBB Minta Rusia Bertanggung Jawab atas Perang di Ukraina
- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Rusia tampaknya sedang mempersiapkan pertahanan untuk terobosan besar Ukraina lebih lanjut di Provinsi Donetsk.
- Pembangunan pagar kawat berduri yang direncanakan di sepanjang perbatasan panjang Finlandia dengan Rusia akan dimulai awal tahun depan, kata pejabat penjaga perbatasan Finlandia, di tengah kekhawatiran atas perubahan lingkungan keamanan Eropa.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/presiden-ukraina-volodymyr-zelensky-18-juni-2022_1.jpg)