Pengadilan Belanda: Malaysia Airlines MH17 Ditembak Jatuh Rudal, Jenderal Rusia Terlibat
Selama 8 tahun misteri, pesawat Malaysia Airlines MH17 dinyatakan ditembak jatuh rudal buatan Rusia.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Selama 8 tahun misteri, pesawat Malaysia Airlines MH17 dinyatakan ditembak jatuh rudal buatan Rusia.
Pesawat ditembakkan dari sebuah lokasi di Ukraina timur pada 2014. Sebanyak 283 penumpang dan 15 awak pesawat meninggal dalam tragedi itu.
Seorang jenderal Rusia diduga menjadi figur kunci dalam penyelidikan tertembaknya Malaysia Airlines MH17 2014 silam.
Demikian disampaikan oleh pengadilan Belanda yang menangani persidangan keempat tersangka dalam kasus jatuhnya pesawat tersebut pada Kamis (17/11/2022).
“Pengadilan berpendapat bahwa MH17 dijatuhkan oleh tembakan rudal BUK dari ladang pertanian dekat Pervomaisk, menewaskan seluruh 283 penumpang dan 15 awak pesawat,” ungkap Hakim Ketua Hendrik Steenhuis.
Putusan itu dikeluarkan lebih dari delapan tahun setelah pesawat Boeing 777 yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur itu jatuh di Ukraina, menewaskan 298 orang di dalamnya.
Ledakan di udara disusul jatuhnya pesawat itu pada 17 Juli 2014 terjadi di tengah konflik antara para pemberontak pro-Rusia dan pasukan Ukraina.
Steenhuis mengatakan, pengadilan meyakini Rusia memegang kendali penuh atas pasukan pemberontak di Ukraina timur kala itu.
Puing pesawat dan jasad korban terserak di atas lahan pertanian dan ladang bunga matahari.
“Sejak pertengahan Mei 2014, Rusia disebut-sebut memiliki kendali penuh atas Republik Rakyat Donetsk,” kata Steenhuis, merujuk pada wilayah di mana pesawat komersial itu ditembak jatuh.
Pengadilan kemudian memutus bersalah dua warga negara Rusia dan seorang warga Ukraina pro-Moskwa secara in absentia, karena para terdakwa tidak hadir di persidangan, atas pembunuhan semua penumpang dan awak pesawat MH17 dan memvonis mereka hukuman penjara seumur hidup.
Sementara itu, seorang lagi warga Rusia dibebaskan karena kurang bukti.
Terdakwa paling senior yang dihukum adalah Igor Girkin, mantan kolonel Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) berusia 51 tahun.
Pada saat kejadian, dia adalah menteri pertahanan dan komandan angkatan bersenjata Republik Rakyat Donetsk, entitas yang memproklamasikan diri memiliki kedaulatan sendiri, yang merupakan wilayah jatuhnya pesawat.
Girkin dilaporkan saat ini terlibat dalam perang Rusia di Ukraina.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/181122-pesawat-jatuh1.jpg)