Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-254: Badan Nuklir PBB Tak Temukan Bukti Zelensky Pakai Bom Kotor
Kondisi perang terkini, Jumat (4/11/2022): PBB tak temukan aktivitas nuklir di Ukraina menyusul tuduhan Rusia bahwa pasukan Zelensky gunakan bom kotor
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Jumat (4/11/2022) telah berlangsung selama 254 hari.
Kabar terbaru di antaranya adalah pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak menemukan tanda-tanda aktivitas nuklir di Ukraina menyusul tuduhan Rusia tentang penggunaan 'bom kotor' oleh Kyiv.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Invasi ini juga disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' dengan tujuan untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina: Zelensky Sebut Putin Gagal karena Mau Ikut Kesepakatan Ekspor Gandum Lagi
Namun dalam perkembangannya, Rusia justru mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus antara lain Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Konflik bersenjata di antara negara bertetangga tersebut hingga kini pun masih berlanjut dan belum tampak tanda-tanda akan segera diakhiri.
Bahkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut perang Rusia vs Ukraina dapat berlangsung hingga bertahun-tahun.
Kabar Terkini Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-254 perang Rusia dengan Ukraina:
- Pengawas nuklir PBB mengatakan tidak menemukan tanda-tanda aktivitas nuklir yang tidak diumumkan di tiga lokasi di Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-253: Putin Bersedia Gabung Kesepakatan Ekspor Gandum Lagi
Di mana lokasi itu diperiksa atas permintaan Kyiv, sebagai tanggapan atas tuduhan Rusia bahwa pekerjaan sedang dilakukan pada "bom kotor".
“Evaluasi teknis dan ilmiah kami dari hasil yang kami miliki sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas dan bahan nuklir yang tidak diumumkan di tiga lokasi ini,” bunyi pernyataan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
IAEA juga menambahkan bahwa sampel lingkungan yang diambil akan dianalisis.
Sebagaimana diketahui bahwa beberapa waktu lalu Rusia menuding Ukraina menggunakan bom kotor dalam perang ini.
- Di Ukraina selatan, seorang pejabat pendudukan yang ditempatkan Rusia mengatakan Moskow kemungkinan akan menarik pasukannya dari tepi barat Sungai Dnieper.
Baca juga: Apa Itu Rudal? Misil yang Dipakai Rusia untuk Hujani Ukraina hingga Akibatkan Krisis Energi