Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-254: Badan Nuklir PBB Tak Temukan Bukti Zelensky Pakai Bom Kotor

Kondisi perang terkini, Jumat (4/11/2022): PBB tak temukan aktivitas nuklir di Ukraina menyusul tuduhan Rusia bahwa pasukan Zelensky gunakan bom kotor

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Layanan Pers Kepresidenan Ukraina
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berkunjung ke kota selatan Mykolaiv, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut pada 18 Juni 2022. Kabar terbaru dalam perang Rusia vs Ukraina hari ke-254 pada Jumat (4/11/2022): IAEA atau badan pengawas nuklir PBB tidak menemukan tanda-tanda aktivitas nuklir di Ukraina menyusul tuduhan Rusia tentang penggunaan 'bom kotor' oleh pasukan militer Zelensky. 

Ini menandakan mundur besar-besaran yang, jika dikonfirmasi, akan menjadi titik balik utama dalam perang.

“Kemungkinan besar unit kami, tentara kami, akan berangkat ke tepi kiri (timur),” kata Kirill Stremousov, Wakil Administrator Sipil wilayah Kherson yang dilantik Rusia, dalam sebuah wawancara dengan Solovyov Live, outlet media online pro-Kremlin.

- Ukraina mengatakan waspada bahwa Moskow dapat membuat jebakan dengan berpura-pura menarik diri dari wilayah Kherson dan mempertahankan pasukannya masih berperang di daerah tersebut.

Baca juga: Update Perang Rusia: Vladimir Putin Beri Syarat untuk Lanjutkan Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina

Natalia Humeniuk, Juru Bicara Komando Militer selatan Ukraina, mengatakan itu bisa jadi jebakan Rusia.

“Ini bisa menjadi manifestasi dari provokasi tertentu, untuk menciptakan kesan bahwa permukiman ditinggalkan, aman untuk memasukinya, sementara mereka bersiap untuk pertempuran jalanan,” ujar Humeniuk dalam komentar yang disiarkan televisi.

“Kami terus berjuang, juga ke arah Kherson, terlepas dari kenyataan bahwa musuh berusaha meyakinkan kami bahwa mereka meninggalkan pemukiman dan menciptakan efek evakuasi total.” lanjutnya.

- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan bahwa dia yakin bahwa pasukan Ukraina mampu merebut kembali Kherson dengan menyebut pekerjaan mereka "metodis" dan "efektif".

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-252: Dilanda Krisis Energi, Zelensky Sambat ke Uni Eropa

- Ukraina menggambarkan relokasi paksa warganya di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia sebagai "deportasi" dan "kejahatan perang".

Pihak berwenang Rusia di Kherson telah merelokasi warga sipil, mengklaim itu demi keselamatan mereka saat pasukan Ukraina bergerak mendekat.

Satu minggu setelah pihak berwenang Rusia memindahkan 70.000 warga sipil dari tepi kanan Sungai Dnieper ke tepi kiri, pihak berwenang Rusia mengatakan mereka memindahkan 70.000 warga sipil dari tepi kiri.

Dengan tujuan untuk “dimukimkan kembali sementara jauh ke dalam wilayah Kherson, serta ke wilayah lain Federasi Rusia."

Baca juga: Apa Itu Fregat? Kapal Perang Utama Rusia yang Rusak Akibat Drone Ukraina hingga Bikin Putin Marah

Ini mengutip "kemungkinan kerusakan pada bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovskaya".

- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan kembali terputus dari jaringan listrik setelah penembakan Rusia merusak saluran tegangan tinggi yang tersisa.

Serta meninggalkannya hanya dengan generator diesel, kata perusahaan nuklir Ukraina Energoatom.

Diketahui bahwa PLTN Zaporizhzhia kini dikuasai prajurit Rusia tetapi dioperasikan oleh pekerja Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-251: Armadanya Diserang, Putin Tarik Kesepakatan Ekspor Gandum

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved