Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-213: Dimulai, Referendum untuk Gabung Rusia Diabaikan Warga
Kondisi terkini perang, Sabtu (24/9/2022): Referendum di 4 wilayah Ukraina dalam rencana pencaplokan oleh Rusia telah dimulai namun diabaikan warga.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Ini mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengeluh bahwa Teheran merugikan warga Ukraina.
Ukraina dan AS menuduh Iran memasok drone ke Rusia namun hal ini telah dibantah Teheran.
Zelensky telah meminta Kementerian Luar Negeri Ukraina untuk menanggapi penggunaan peralatan Iran, kata Juru Bicara Kepresidenan Ukraina Serhii Nykyforov.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-204: 8 Rudal Pasukan Militer Putin Hujani Kota Asal Zelensky
- Rusia akan melanjutkan komunikasinya dengan PBB tentang kesepakatan untuk mengekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina.
Namun Moskow mengatakan hasil nyata diperlukan, kantor berita Tass mengutip pernyataan seorang pejabat senior pada Jumat.
Ia juga mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin, yang mengatakan Rusia memiliki penilaian positif terhadap upaya PBB untuk melanjutkan ekspor pupuk Rusia.
- Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan telah membebaskan pemukiman lain di wilayah Donetsk dan meningkatkan posisi mereka di sekitar kota timur Bakhmut.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-203: Mulai Bangkit, Zelensky Klaim Rebut Kembali Wilayahnya
Desa Yatskivka di wilayah Donetsk sekarang berada di tangan Ukraina, menurut Oleksii Hromov selaku Wakil Kepala Direktorat Operasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
- Menlu Cina Wang Yi telah mengatakan kepada mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba bahwa “kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati”.
Pertemuan antara Wang Yi dan Kuleba ini berlangsung di sela-sela sidang umum PBB di New York.
Pertemuan ini juga merupakan yang pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Adapun Kuleba mengatakan Wang Yi telah "menegaskan kembali rasa hormat Cina terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina".
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)