Kasus Puskes Sipatana
Korban Desak Polisi Tahan Amin, Oknum ASN Gorontalo Utara yang Jadi Tersangka
Tia Badaru, meminta Polda Gorontalo segera menahan Muhammad Amin Ramadhan (MAR) setelah penetapan status tersangka
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
Ia mengajukan somasi sebanyak dua kali, yakni pada 15 Juli dan 25 Juli 2025.
Somasi itu dilakukan sebelum akhirnya laporan resmi ditujukan ke Polresta Gorontalo Kota.
“Jadi itu ada runtutan prosesnya, tidak seperti yang beredar mereka yang melapor di Polda mereka langsung tersangka,” jelasnya.
Amin menambahkan, klarifikasi yang ia sampaikan semata-mata untuk meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat.
Ia merasa banyak kabar yang tidak sesuai dengan fakta proses yang telah dijalani.
Sebelumnya, seorang ibu di Kota Gorontalo melaporkan dugaan kekerasan seksual terhadap anaknya yang masih di bawah umur.
Laporan tersebut diterima oleh Polda Gorontalo pada 26 Mei 2025.
Kasus ini kini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Gorontalo.
Identitas Pelaku
Pelaku utama diduga adalah oknum ASN Gorontalo Utara, yakni Amin, yang merupakan lulusan sekolah elit khusus pegawai.
Selain Amin, ada dua pria lain yang disebut sebagai teman pelaku utama.
Dalam wawancara dengan Tribun Gorontalo pada Jumat (7/11/2025), ibu korban berinisial Y mengungkapkan bahwa anaknya mengalami kekerasan seksual berulang sejak awal tahun 2025.
Korban awalnya menjalin hubungan asmara dengan pelaku utama.
Namun, hubungan itu berubah menjadi jerat manipulatif. Korban dipaksa melayani nafsu pelaku.
Bahkan, ia diminta untuk tidak menolak saat pelaku mengajak dua temannya melakukan tindakan yang sama.
Peristiwa itu terjadi berulang kali di berbagai lokasi, termasuk penginapan, kos-kosan, dan mobil pribadi pelaku.
“Yang saya tahu kejadian itu terjadi dari bulan Februari 2025 sampai dengan bulan puasa. Mereka melakukan itu berulang kali,” jelas Y.
Korban mengaku diancam agar tidak melawan.
Ia dijanjikan akan dinikahi sebagai bentuk “tanggung jawab”.
Namun, ancaman dan tekanan terus berlanjut.
“Anak saya dipaksa, dia diancam. Katanya pelaku mau tanggung jawab, tapi malah ngajak teman-temannya,” ujar sang ibu.
(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga/*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Kolase-foto-kuasa-hukum-Mohammad-Amin-Ramadhan-dan-ilustrasi-anak-perempuan.jpg)