Menkeu Purbaya
Gaya “Koboi” Menkeu Purbaya Disorot Hasan Nasbi, Disebut Bisa Picu Baku Tikam di Pemerintahan
Gaya komunikasi blak-blakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menuai sorotan
TRIBUNGORONTALO.COM -- Gaya komunikasi blak-blakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menuai sorotan.
Kali ini, kritik datang dari mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.
Ia menyebut pendekatan Purbaya mirip “koboi” dan berpotensi memicu ketegangan antar kementerian.
Sejak awal menjabat, Purbaya dikenal dengan langkah-langkah berani dan ceplas-ceplos dalam menyampaikan kebijakan.
Salah satu keputusan yang sempat menuai kontroversi adalah penarikan kembali anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak terserap.
Padahal program ini merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk BGN, Kemendikbudristek, Kemenko PMK, dan Kementerian PUPR.
Tak hanya itu, Purbaya juga menekan PT Pertamina untuk mempercepat pembangunan kilang minyak.
Bahkan sempat menyebut subsidi LPG 3 kg sudah mencapai 70 persen dari harga keekonomian.
Pernyataan Menkeu Purbaya tersebut langsung disanggah oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Bagi sebagian masyarakat, gaya lugas Purbaya dianggap sebagai bentuk transparansi dan upaya memperbaiki sistem birokrasi.
Namun Hasan Nasbi punya pandangan berbeda.
“Saya merasa beliau (Purbaya) harusnya sadar dan menahan diri untuk tidak saling silang sengketa dengan sesama pemerintah di ruang publik,” ujar Hasan dalam kanal YouTube-nya.
Ia khawatir gaya komunikasi terbuka antar pejabat justru menciptakan kesan bahwa pemerintah mudah dipecah belah.
“Kalau lama-lama dibiarkan seperti itu, pemerintah ini akan saling baku tikam satu-sama lain di depan publik,” tambahnya.
Menanggapi kritik tersebut, Purbaya menegaskan bahwa semua langkahnya merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas perintah Bapak Presiden, jadi saya enggak berani gerak sendiri,” ujar Purbaya di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, transparansi adalah bagian dari strategi pemerintahan Prabowo untuk membangun kepercayaan publik.
Ia menilai diam justru akan memperburuk citra pemerintah.
“Kalau pemerintah diam, masyarakat akan mengira kita menutup-nutupi. Padahal tugas saya memastikan semua berjalan sesuai arahan Presiden,” tegasnya.
Purbaya juga menyebut bahwa keterbukaan adalah bagian dari transformasi budaya birokrasi yang tengah didorong pemerintah.
“Presiden ingin pemerintahan ini kuat karena dipercaya rakyat, bukan karena menutup rapat masalahnya,” pungkasnya.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa gaya komunikasi Purbaya yang lugas akan tetap dipertahankan selama mendapat restu dari Presiden.
(*)
| Menkeu Purbaya Sebut tak Masuk Akal Petugas Tagih Pajak Jam 5 Pagi |
|
|---|
| Impor Pakaian Bekas Bikin Negara Rugi, Menkeu Purbaya Siapkan Sanksi Denda dan Blacklist |
|
|---|
| Buntut Ucapan Menkeu Purbaya, Sekda Jabar Siap Dicopot Jika Bohong ke KDM soal Dana Rp 4,1 Triliun |
|
|---|
| Terungkap Isu Perang Dingin Antara Purbaya Yudhi Sadewa dan Luhut Binsar Pandjaitan |
|
|---|
| 15 Daerah Paling Banyak Simpan Duit di Bank hingga Disentil Menkeu Purbaya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/PROFIL-HASAN-NASBI-Eks-Kepala-Komunikasi-Kepresidenan-Hasan-Nasbi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.