Berita Nasional

Kabar Gembira! Utang Iuran BPJS Kesehatan Masyarakat Akan Dihapus! Warga Mulai Dari Nol Lagi

BPJS Kesehatan bakal hapus utang iuran peserta Rp10 triliun. Masyarakat bisa mulai dari nol tanpa beban tunggakan dan kembali aktif ikut program JKN.

Shutterstock/ sukarman S. T
BPJS KESEHATAN - BPJS Kesehatan bakal hapus utang iuran peserta Rp10 triliun. Masyarakat bisa mulai dari nol tanpa beban tunggakan dan kembali aktif ikut program JKN. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Pemerintah bersama BPJS Kesehatan tengah menyiapkan kebijakan besar yang membawa angin segar bagi jutaan masyarakat Indonesia. 

Pasalnya, utang iuran peserta BPJS Kesehatan yang kini mencapai sekitar Rp10 triliun rencananya akan dihapus atau diputihkan.

Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, yang menyebut bahwa langkah pemutihan ini diambil agar peserta dapat memulai kembali kepesertaan mereka “dari nol”, tanpa dibebani tunggakan lama.

Menurut Ali Ghufron, banyak peserta terutama dari kalangan pekerja informal dan masyarakat berpenghasilan rendah yang terpaksa menunggak karena kesulitan ekonomi. 

Situasi ini membuat mereka kehilangan hak atas pelayanan kesehatan karena status kepesertaannya menjadi tidak aktif.

"Mengenai triliunnya yang jelas itu lebih dari Rp10 triliun. Dulunya di Rp7,6 triliun, Rp7,691 (triliun) ya, tapi itu belum masuk yang lain-lain. Itu baru yang pindah komponen," ujar Ali di Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Minggu (19/10/2025), dikutip dari Antara.

BPJS Kesehatan mencatat, total utang iuran yang belum tertagih mencapai Rp10 triliun dari sekitar 23 juta peserta.

Sebagian besar berasal dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri, yang harus menanggung sendiri pembayaran iuran setiap bulannya.

Kebijakan penghapusan utang ini disebut akan dilakukan secara bertahap dan terukur, dengan mempertimbangkan kondisi kemampuan peserta dan validasi data yang dimiliki BPJS. 

Pemerintah akan terlebih dahulu menyusun kriteria peserta yang layak mendapatkan pemutihan, agar program ini tetap tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

"Bagi yang tidak mampu ini, meskipun ditagih-tagih dengan peraturan perundangan yang sekarang enggak akan keluar, memang enggak mampu, uangnya enggak ada," ujar Ali Ghufron

Selain itu, pemerintah juga berencana melakukan verifikasi silang dengan data Kemensos, untuk memastikan bahwa penerima manfaat program pemutihan benar-benar termasuk dalam kategori tidak mampu atau rentan secara ekonomi.

Langkah ini diharapkan mampu memberikan nafas baru bagi jutaan masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses layanan kesehatan karena status kepesertaannya nonaktif akibat tunggakan iuran.

“Lebih baik 'fresh' ya, diulangi lagi nanti mulai dari nol. Yang sudah dia punya utang-utang itu dibebaskan," kata dia.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan lembaga. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved