PEMPROV GORONTALO
Sekolah Rakyat Pertama di Gorontalo Buka Akhir September, Harapan Baru Anak Putus Sekolah
Kabupaten Boalemo menjadi yang pertama menghadirkan rintisan sekolah rakyat, inovasi untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Sebuah langkah besar di bidang pendidikan telah dimulai di Provinsi Gorontalo.
Kabupaten Boalemo menjadi yang pertama menghadirkan rintisan sekolah rakyat, inovasi untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah atau terkendala biaya.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah, meninjau langsung progres pembangunan sekolah rakyat yang berlokasi di Kecamatan Botumoito, Boalemo, Rabu (10/9/2025).
Kunjungan ini dilakukan sebelum ia menghadiri rapat pimpinan bersama gubernur dan OPD.
Idah tampak puas dengan perkembangan pembangunan sekolah rakyat yang menelan anggaran sebesar Rp 388 juta.
Saat ini, sekolah tersebut telah memiliki dua rombongan belajar (rombel) SMP dan satu rombel SD, dengan total sekitar 25 siswa. Jika berjalan sesuai rencana, Sekolah Rakyat mulai dibuka akhir September.
“Pembangunannya sudah cukup bagus. Insyaallah, pada tanggal 30 September, sudah bisa dimulai masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS),” ujar Idah kepada TribunGorontalo.com, Rabu.
Ia menekankan bahwa sekolah rakyat ini bukan hanya sekadar fasilitas pendidikan, melainkan juga bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Gorontalo dan mengurangi angka kemiskinan.
“Berdirinya sekolah rakyat ini semoga bisa mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan SDM di Provinsi Gorontalo,” ucapnya.
Menurut Idah, setiap daerah sebenarnya diperbolehkan mendirikan sekolah rakyat dengan syarat memiliki lahan antara 5–10 hektare. Untuk tahap awal, Boalemo hadir sebagai pionir.
Sekretaris Daerah Kabupaten Boalemo, Sherman Moridu, menegaskan bahwa sekolah rakyat ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Gorontalo. “Alhamdulillah, sekolah rakyat ini sangat didukung oleh Pemprov Gorontalo,” katanya.
Kuota sekolah rakyat di tiap daerah ditargetkan mencapai 36 rombel, dengan rincian 18 rombel SD, 9 rombel SMP, dan 9 rombel SMA. Jika berjalan maksimal, satu sekolah rakyat dapat menampung hingga 1.000 siswa.
Selain fasilitas, dukungan tenaga pendidik juga telah disiapkan. Tercatat ada 13 guru yang diangkat sebagai PNS oleh Kementerian Sosial, dan kepala sekolah juga sudah ditetapkan dari hasil seleksi delapan kandidat.
Tidak hanya di Botumoito, sekolah rakyat juga akan segera hadir di Kecamatan Wonosari dalam enam bulan mendatang. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperluas akses pendidikan yang inklusif dan merata.
Dengan Boalemo sebagai perintis, sekolah rakyat diharapkan menjadi model bagi kabupaten lain di Gorontalo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Wakil-Gubernur-Gorontalo-Idah-Syahidah-tinjau-Sekolah-Rakyat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.