Berita Listikal

10 Negara dengan Jam Kerja Terlama di Dunia, Ada yang Hingga 54 Jam per Minggu, Bagaimana Indonesia?

Tak semua negara memberi ruang leluasa untuk work-life balance. Inilah 10 negara dengan jam kerja terlama di dunia, hingga tembus 54 jam per minggu.

blogtribunjualbeli.com
BEKERJA -Tak semua negara memberi ruang leluasa untuk work-life balance. Inilah 10 negara dengan jam kerja terlama di dunia hingga tembus 54 jam per minggu. 

Aviva, perusahaan asuransi multinasional asal Inggris, baru-baru ini melakukan studi mengenai work-life balance.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa sejak pandemi Covid-19, orang-orang menjadi lebih fokus pada keseimbangan hidup-kerja dibandingkan gaji.

Aviva menyatakan, “Lebih banyak pekerja menyebut keseimbangan kehidupan kerja (41 persen) sebagai alasan bertahan di pekerjaan mereka saat ini, dibandingkan gaji (36 persen). Angka ini merupakan perubahan peringkat dibandingkan 2019, sebelum pandemi.”

Pekerjaan memang memainkan peran penting dalam kehidupan.

Penghasilan memastikan listrik tetap menyala, makanan tersedia di meja, serta ada persediaan untuk masa depan.

Namun, dengan krisis biaya hidup yang membayangi dan tagihan energi yang kian berat, menjaga keseimbangan hidup-kerja justru menjadi semakin menantang.

Tuntutan perusahaan yang semakin tinggi membuat banyak karyawan merasa tertekan untuk terus memberikan hasil lebih baik.

Tekanan tersebut tampaknya telah mencapai titik puncaknya, sehingga semakin banyak orang menyadari perlunya keseimbangan hidup yang lebih sehat.

Bisnis yang dikenal mendukung work-life balance akan lebih menarik, terutama jika melihat betapa sulitnya menarik dan mempertahankan pekerja muda saat ini, menurut studi tersebut.

Oxford Economics bahkan menyebut, “Mengganti seorang karyawan rata-rata membutuhkan biaya sekitar £30.000 dan waktu hingga 28 minggu untuk beradaptasi.”

Oxford Economics adalah firma konsultasi ekonomi global.

Dengan begitu, menjaga kepuasan karyawan yang sudah ada menjadi langkah bijak.

Fokus pada keseimbangan hidup-kerja tidak hanya membantu menarik talenta baru, tetapi juga meningkatkan retensi karyawan.

Hasilnya, perusahaan bisa menghemat waktu dan biaya, sekaligus memastikan kualitas sumber daya manusia tetap tinggi. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved