Sains dan Teknologi

Trump Terapkan Tarif 100 Persen untuk Chip Impor, Harga HP dan Laptop Terancam Naik

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan akan memberlakukan tarif 100% untuk chip komputer dan semikonduktor yang diimpor.

|
Editor: Wawan Akuba
iBox
HARGA HP -- Juli 2025 menjadi momen istimewa bagi para pemburu iPhone. Harga sejumlah seri iPhone kembali mengalami penurunan, termasuk model terbaru iPhone 16 

TRIBUNGORONTALO.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan akan memberlakukan tarif 100 persen untuk chip komputer dan semikonduktor yang diimpor.

Ini adalah langkah yang diperkirakan dapat mendorong lonjakan harga barang-barang elektronik, kendaraan, hingga peralatan rumah tangga.

"Kami akan memberlakukan tarif sekitar 100 persen untuk chip dan semikonduktor. Tapi kalau produksinya di Amerika Serikat, tidak ada biaya apa pun," ujar Trump saat bertemu CEO Apple, Tim Cook, di Oval Office, Rabu (6/8/2025) waktu setempat.

Dampak Besar pada Industri Elektronik dan Otomotif

Kebijakan ini diumumkan tiga bulan setelah Trump sebelumnya memberikan pengecualian sementara terhadap tarif impor elektronik.

Namun kali ini, pemerintahannya menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang memproduksi chip di dalam negeri akan dibebaskan dari pajak tersebut.

Langkah ini diperkirakan akan berdampak besar pada sektor industri global, mengingat sebagian besar chip masih diproduksi di luar negeri, terutama di China.

Trump berharap kebijakan ini akan mendorong perusahaan teknologi untuk membangun pabrik di AS.

Ini sekaligus mengurangi ketergantungan pada negara asing dalam rantai pasok chip.

Apple, Nvidia, dan Intel Diuntungkan

Pasar saham langsung bereaksi positif. Saham Apple melonjak 5 persen pada perdagangan reguler dan naik 3 persen lagi setelah pengumuman tersebut.

Hal ini dipicu ekspektasi bahwa komitmen investasi Apple senilai $600 miliar di AS akan membebaskannya dari tarif.

Saham Nvidia, raksasa chip AI yang juga berinvestasi besar di AS, mencatat kenaikan tipis dan memperkuat nilainya yang sudah melonjak $1 triliun sejak Trump menjabat kembali. Saham Intel, yang sebelumnya lesu, juga ikut naik.

Apakah iPhone Buatan China akan Kena Tarif?

Pertanyaan besar kini adalah: Apakah iPhone yang dibuat di China dan India akan terkena tarif?

Meski Apple gencar membangun lini produksi di AS, sebagian besar iPhone masih dirakit di luar negeri.

Kesepakatan antara Trump dan Tim Cook kemungkinan bertujuan melindungi produk tersebut dari lonjakan tarif.

Namun, analis menyebut hanya perusahaan besar dan kaya yang mampu membangun pabrik di AS yang akan selamat.

"Ini adalah permainan bertahan hidup bagi yang terbesar," kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management.

Tarif Ditujukan untuk China?

Para pengamat percaya bahwa tarif ini sebagian besar ditujukan untuk chip buatan China, termasuk produk dari Huawei dan SMIC.

Produk-produk ini kemungkinan besar akan terkena tarif karena tidak dibuat di AS dan biasanya masuk dalam bentuk komponen di perangkat rakitan China.

Menurut Martin Chorzempa dari Peterson Institute, perusahaan besar dengan komitmen investasi domestik akan diuntungkan, sedangkan perusahaan dengan manufaktur asing akan menanggung beban tarif.

Beda Pendekatan: Trump vs Biden

Langkah Trump ini menandai perubahan tajam dari pendekatan pemerintahan Biden sebelumnya.

Biden mendorong investasi dengan memberikan insentif seperti CHIPS and Science Act senilai lebih dari $50 miliar untuk membangun pabrik chip di AS, mendanai riset, dan pelatihan tenaga kerja.

Trump, sebaliknya, menggunakan ancaman tarif sebagai alat pendorong untuk meningkatkan produksi domestik, meski risikonya adalah naiknya harga dan tekanan terhadap margin keuntungan perusahaan.

 (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved