Kesehatan

Hobi Trifting? Hati-hati Ada Jejak Racun yang Masih Bisa Nempel di Baju Bekas, Ini Kata Dokter

Thrifting atau pakaian bekas tapi dijual kembali memang menggiurkan masyarakat. Tapi kamu tahu tidak bahayanya dari pakaian bekas?

Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah
THRIFTING - Penjualan pakaian bekas impor atau thrifting di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Dokter ingatkan bahaya kesehatan yang mengintai di pakaian thrifting. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Kamu suka Thrifting?

Thrifting atau pakaian bekas tapi dijual kembali memang menggiurkan masyarakat.

Apalagi pakaian Thrifting ataupun barang bekas kalau dijual kembali harganya pasti akan jauh lebih murah ketimbang beli langsung di tokonya.

Tapi kamu tahu tidak bahayanya dari pakaian bekas?

Dilansir dari Tribunnews.com, salah satu bahaya yang tersembunyi adalah residu dari rokok. 

Baca juga: Trakindo Buka 31 Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK hingga S1, Ini Posisi dan Syaratnya

Baca juga: Lolos Verifikasi BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025? Begini Cara Cepat Mencairkan Dana Rp600 Ribu

Hal ini disampaikan oleh Health Management Specialist dari Corporate HR Kompas Gramedia Dokter Santi.

Rokok tidak hanya membahayakan orang yang menghisap atau yang berada di sekitarnya.

Tapi juga bisa meninggalkan jejak beracun pada pakaian yang dikenakan perokok. 

Fenomena ini dikenal dengan istilah third hand smoke, yaitu racun rokok yang menempel pada benda-benda seperti pakaian, sofa, atau tirai.

Ironisnya, residu dari racun rokok ini bisa ikut terbawa dalam baju-baju pre-loved yang kini kian menjamur di pasaran.

Dr. Santi menyebutkan bahwa aroma rokok memang bisa dihilangkan dengan pewangi pakaian 

Tetapi kandungan racunnya, terutama logam berat, masih bisa tertinggal di serat kain. 

Baca juga: Status PPPK Paruh Waktu Bisa Dialihkan Jadi Penuh Waktu, Cek Jadwal dan Syarat Resminya di Sini

Baca juga: Honorer R4 Bisa Jadi PPPK Tanpa Tes, Ini Syarat Lengkap dan Jadwal Seleksi Resmi dari Pemerintah

“Aromanya bisa hilang, tetapi racunnya, logam beratnya nempel di serat-serat pakaiannya,” ujarnya pada kanal YouTube Sonora FM, Sabtu (5/7/2025). 

Hal ini menjadi risiko tersendiri bagi siapa saja yang menggunakan pakaian bekas dari perokok aktif, terutama jika pakaian tersebut tidak dibersihkan dengan benar. 

Bahkan setelah dicuci pun, logam berat tidak sepenuhnya bisa dihilangkan, hanya dikurangi kadarnya.

Proses pembersihan idealnya mencakup perendaman dengan baking soda, pembilasan dengan air cuka, hingga penjemuran di bawah sinar matahari. 

Baca juga: Dari PKH hingga Beras 10 Kg, Ini 5 Bansos yang Cair di Bulan Juli 2025, Cek Nama Kamu Sekarang!

Baca juga: BSU Rp600 Ribu Belum Cair? Tenang, Ini Jadwal Pencairan Dana Rp600 Ribu Tahap 2 Lewat Bank Himbara

Bahkan, jika memungkinkan dan bahan pakaian memungkinkan, direbus adalah salah satu metode efektif untuk membunuh bakteri serta menurunkan kadar racun yang tertinggal. 

Keseluruhan proses ini memang terdengar merepotkan, tetapi jauh lebih aman untuk kesehatan, terutama jika pakaian tersebut hendak digunakan secara rutin. (*)

 


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved