Pemkab Gorontalo
Disperindag Kabupaten Gorontalo Diberi Target Sebulan Tangani Pasar yang Sepi Termasuk Pasmolim
Disperindag Kabupaten Gorontalo hanya diberikan tenggat waktu dalam sebulan untuk menangani persoalan pasar yang sepi termasuk Pasmolim.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gorontalo hanya diberikan tenggat waktu selama sebulan kedepan untuk menangani persoalan pasar.
Pasar yang sepi menjadi titik fokus permasalahan ini, sehingga Disperindag Kabupaten Gorontalo diharapkan dapat mencari solusi atas masalah tersebut.
Baca juga: Penegakan Kepatuhan Badan Usaha Melalui Kolaborasi Kejaksaan Negeri Kota Gorontalo & BPJS Kesehatan
Hal itu disampaikan Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi saat pimpin rapat evaluasi pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan.
Rapat itu dilaksanakan di Ruang Dulohupa, Kantor Bupati Gorontalo, Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
"Sebulan ke depan harus sudah punya progres untuk penanganan Pasar Modern Limboto (Pasmolim)," ungkapnya kepada Tribun Gorontalo usai memimpin rapat tersebut, Selasa (22/4/2025).
Baca juga: TribunGorontalo.com Silaturahmi ke Kediaman Bupati Gorontalo Sofyan Puhi, Bahas Sejumlah Program
Setelah dipugar menjadi lebih modern, Pasmolim ini bukannya makin ramai malah sebaliknya jadi makin sepi.
Belum lagi kata Sofyan dirinya berulang kali mendengar adanya jeritan para pedagang akibat pendapatan mereka menurun sejak Pasmolim resmi beroperasi.
Sehingga Sofyan mengaku sudah ada rencana untuk meramaikan kembali pasar ini.
Baca juga: Muhammad Jumadik Sain Cerita Awal Rintis Sehati Coffee Tempat Nongkrong di Kota Gorontalo
"Kami sudah ada terobosan untuk Pasmolin yang hari ini belum begitu menarik peminat orang akan ke situ," jelas Bupati Sofyan.
Salah satu pedagang terdampak akibat sepinya Pasmolim adalah Ati Tahir.
Ati mengeluhkan penurunan pendapatannya imbas dari Pasmolim yang sepi ini.
"Penghasilan menurun sekali, memang sepi di pasar ini," ungkapnya kepada Tribun Gorontalo.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Gorontalo Besok 23 April 2025, Bakal Terjadi Hujan Lebat dan Petir
Ati mengaku harus gulung tikar dan pindah ke pasar tradisional dengan harapan pendapatannya akan lebih baik.
Namun, kenyataan pahit lagi harus diterimanya karena pasca perpindahan ke pasar tradisional, pendapatan Ati belum juga membaik.
"Di pasar ini juga sangat sepi, kecuali ramai hanya jadwal pasar saja," terangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.