Pemkab Gorontalo
Disperindag Kabupaten Gorontalo Diberi Target Sebulan Tangani Pasar yang Sepi Termasuk Pasmolim
Disperindag Kabupaten Gorontalo hanya diberikan tenggat waktu dalam sebulan untuk menangani persoalan pasar yang sepi termasuk Pasmolim.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Prailla Libriana Karauwan
Kata Ati, dirinya berjualan setiap hari tapi untuk yang didapatnya hanya sedikit.
Baca juga: 78 Siswa di Cianjur Keracunan Makanan Gratis Bergizi, Program MBG Dihentikan Sementara
Dia menjual berbagai kebutuhan makanan seperti beras, telur dan beberapa komoditas pangan lain serta rokok.
Yang menjadi sumbangsih terbesar dari keuntungan Ati hanya dari rokok eceran yang dijualnya dengan harga Rp2 ribu per batang.
"Adakalanya satu hari tidak ada biar hanya beras satu liter dan ada hanya beli rokok seribu atau dua ribu," ungkapnya dengan nada pilu.
Baca juga: Ternyata Sudah 5 Korban Dokter Kandungan di Garut, Semua Modusnya Ditawari USG Gratis
Kata Ati jadwal pasar tradisional ini sebetulnya hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
Tapi, Ati berjualan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan putrinya.
"Saya buka setiap hari, kalau tidak jualan siapa lagi yang bisa hidupi keluarga saya, apalagi saya masih punya seorang putri," jelasnya.
Ia mengaku tiga tahun terakhir sejak ia pindah ke pasar Kayu Bulan memang keadaan sudah sepi pembeli.
Hanya ada lima pedagang yang masih aktif berjualan termasuk dirinya.
(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.