Human Interest Story

Bikin Terharus, Begini Perjuangan Arman Hamid Menjadi Sopir Sejak SMA

Memulai kariernya sebagai sopir saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2014, Arman menceritakan pengalamannya yang membuat banyak

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
DOCPR--
Sosok Arman Hamid (26) sopir mobil pick up berasal dari Desa Kopi, Kecamatan Bulango Utara, Bone Bolango, Jumat (25/10/2024). 

Di luar jadwal sebagai sopir, Arman mencari pekerjaan tambahan, seperti bekerja di bengkel atau melakukan pekerjaan kasar lainnya demi menambah penghasilan.

“Dari hasil pekerjaan saya, dibagi dengan ibu untuk membeli beras dan bahan pokok lainnya,” ujarnya.

Keinginan Arman untuk menikah juga memotivasi dirinya untuk bekerja lebih keras.

Ia seringkali harus bekerja di kebun orang lain, membersihkan rumput, dan menanam jagung. Bahkan, ia pernah menjadi tukang ojek gula merah untuk mengumpulkan uang. 

“Berat, tapi saya tidak punya siapa-siapa untuk menopang keinginan saya,” katanya dengan nada pilu.

Setelah menikah, Arman ditawarkan oleh tantenya untuk menggunakan mobil pick-up miliknya.

Awalnya, ia menolak karena masih berusaha melunasi cicilan motornya. Namun, ketika mendengar bahwa mobil tantenya akan dijual, Arman mengambil risiko, menyadari bahwa kini ia memiliki keluarga kecil yang harus dihidupi.

Dengan memiliki mobil sendiri, Arman mulai mencari cara untuk mengangkut barang dan menghasilkan uang.

Ia mencoba mengangkut kelapa, meskipun sulit mencari orang yang bisa memanjat pohon. 

“Saya harus mengangkatnya dari gunung,” tambahnya.

Setelah menemukan bahwa pendapatan dari kelapa tidak cukup, Arman beralih menjadi sopir ikan. Meskipun di hari pertamanya ia mengalami penipuan, Arman tidak menyerah.

Ia belajar cara kerja sebagai sopir ikan dan mulai membawa ikan ke luar daerah, termasuk Palu dan Manado.

Kini, Arman sudah memiliki seorang anak perempuan yang semakin memotivasi dirinya untuk bekerja keras.

“Alhamdulillah, dengan pekerjaan ini, saya bisa menghidupi anak dan istri saya,” pungkasnya dengan penuh syukur.

Dengan segala dinamika yang ada, Arman tetap menjalani pekerjaan yang sangat ia cintai ini dengan sepenuh hati. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved