Berita Internasional
Iran Intervensi Pemilu Amerika dengan Situs Berita Palsu, Sasar Kampanye Donald Trump
Iran, yang dikenal sering melakukan operasi pengaruh tersembunyi terhadap lawan-lawan politiknya, kini muncul sebagai salah satu ancaman disinformasi
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Ancaman Serius Terhadap Pemilu AS
Salah satu situs lain yang ditemukan adalah Westland Sun, yang tampaknya fokus pada isu-isu terkait Muslim di negara bagian Michigan, tempat komunitas besar Arab-Amerika tinggal.
Selain itu, MTAC mengungkap bahwa aktor Iran juga meluncurkan situs-situs yang menargetkan kelompok pemilih konservatif, seperti Savannah Time, yang berfokus pada politik Partai Republik dan isu-isu LGBTQ.
Dina Sadek menjelaskan bahwa situs-situs ini merupakan bagian dari operasi pengaruh Iran yang telah berjalan setidaknya sejak 2020 dan mencakup beberapa bahasa.
Pada hari Rabu (tanggal spesifik), Donald Trump mengungkapkan bahwa terdapat “ancaman besar” terhadap nyawanya dari Iran.
Namun, pemerintah Iran membantah tuduhan bahwa mereka berencana untuk membunuh Trump.
Pada 13 Juli lalu, media AS melaporkan bahwa otoritas keamanan telah menerima intelijen terkait dugaan plot dari Iran untuk membunuh Trump, setelah seorang pria bersenjata melukai Trump dalam sebuah kampanye di Pennsylvania.
Selain Iran, pejabat AS juga memperingatkan adanya upaya dari Rusia untuk turut memengaruhi hasil pemilu.
MTAC melaporkan awal bulan ini bahwa operator Rusia meningkatkan kampanye disinformasi yang ditujukan untuk merusak kampanye Kamala Harris, dengan menyebarkan video yang penuh dengan teori konspirasi.
Hal ini mengikuti tuduhan dari pemerintah AS bahwa badan berita milik negara Rusia, RT, berusaha memengaruhi pemilu AS, yang kemudian memicu pemberlakuan sanksi terhadap beberapa editor seniornya oleh Washington.
Dengan semakin canggihnya teknologi yang digunakan untuk menyebarkan disinformasi, seperti alat generatif AI yang mampu menciptakan konten palsu secara efisien, ancaman dari negara asing seperti Iran dan Rusia menjadi lebih sulit untuk dilawan.
Pemerintah AS telah meningkatkan pengawasan dan langkah-langkah keamanan siber, namun tantangan ini tetap besar, terutama karena keterlibatan pihak-pihak asing yang mencoba memengaruhi hasil pemilihan di negara tersebut.
Operasi pengaruh Iran dan Rusia ini menciptakan ancaman nyata bagi integritas proses demokrasi AS, dengan menargetkan kelompok-kelompok pemilih kunci dan menggunakan propaganda untuk menciptakan ketidakpercayaan terhadap para kandidat, khususnya Trump dan Harris.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Donald-Trump-saat-berkampanye-untuk-memenangkan-Pemilihan-Presiden-Pilpres-Amerika-Serikat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.