Pilpres Amerika

Capres Amerika Joe Biden Mundur, Sosok Pengganti Belum Diterima Partai Demokrat

Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden memutuskan mundur dari pencalonan presiden pada Pilpres 2024.

Editor: Ponge Aldi
AFP
Presiden AS Joe Biden 

Dikutip Tribunnews dari Guardian, Harrison mengakui bahwa partainya berada dalam situasi "belum pernah terjadi sebelumnya"

Meskipun begitu, dirinya mengaku akan bekerja sesegera mungkin untuk menunjuk kader Partai Demokrat lainnya sebagai pengganti, tanpa menyebutkan nama atau memberikan detail lebih lanjut.

Dalam pernyataannya, Harrison menjelaskan bahwa sosok Kamala Harris selaku cawapres tak serta-merta bakal maju menjadi capres meskipun Joe Biden resmi mendukungnya.

"Dalam beberapa hari mendatang, Partai akan melakukan proses terbuka dan tertib untuk menentukan siapa yang maju sebagai capres dari Partai Demokrat" terang Harrison.

Harrison secara tersirat menyatakan bahwa peluang dari kandidat selain Kamala Harris masih tetap terbuka untuk tampil menggantikan Joe Biden.

"Fokus kami saat ini adalah untuk tetap bersatu guna memilih seorang kandidat yang dapat mengalahkan Donald Trump pada bulan November mendatang dan proses ini akan diatur oleh aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Partai." terang Harrison.

Harrison juga menyatakan bahwa penunjukkan pengganti Joe Biden ini nantinya tidak bakal berlangsung secara bertele-tele mengingat Pilpres AS bakal digelar dalam kurun waktu 4 bulan lagi.

"Dalam waktu singkat, rakyat Amerika akan mendengar dari Partai Demokrat mengenai langkah-langkah berikutnya dan jalur yang akan diambil dalam proses penominasian." pungkasnya.

Keputusan ini juga dinyatakan oleh Jamie untuk menjawab kritik dari Ketua DPR AS, Mike Johnson yang merupakan kader dari Partai Republik.

Johnson menilai Partai Demokrat bakal mengkhianati para pemilihnya yang sebelumnya menunjuk Joe Biden bila mereka memutuskan Kamala Harris untuk menjadi Capres pengganti secara otomatis.

"Biden secara tak sadar telah membatalkan suara lebih dari 14 juta warga Amerika yang memilihnya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat dengan cara semaunya sendiri dengan menunjuk Kamala (Harris) sebagai penggantinya secara otomatis" ujar Johnson.

"Penunjukkan Kamala Harris secara otomatis oleh Biden sama saja membatalkan suara lebih dari 14 juta warga Amerika yang memilih dirinya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, aneh rasanya kalau mereka menamai diri mereka sebagai 'Partai Demokrat' tapi sebaliknya melakukan hal yang jauh dari kata demokrasi," pungkas Johnson.

Partai Republik: Peluang Menang Kami Justru Makin Besar

Partai Republik menilai penunjukkan Kamala Harris sebagai pengganti Joe Biden justru membuat peluang Donald Trump untuk menang Pilpres AS kian besar.

Sebelumnya, Johnson termasuk sebagai tokoh yang vokal menyerukan agar Joe Biden mengundurkan diri.

Dikutip Tribunnews dari Guardians, Johnson menyatakan bahwa Kamala Harris tidak jauh lebih baik dari sang Presiden petahana.

"Peluang mereka sekarang tak jauh lebih baik dengan majunya Wakil Presiden Kamala Harris sebagai capres," buka Johnson.

Johnson juga menilai kinerja Kamala Harris sebagai wakil presiden AS selama ini dinilainya juga amat buruk dan memalukan.

"Perlu kita ingat kembali, Kamala juga ikut bertanggung jawab atas kegagalan kebijakan yang memalukan dari Administrasi Biden. Sebagai wakil utama dari Biden, dia juga sama-sama tak berkutik dalam mengatasi masalah perbatasan negara kita dan ia juga sama sekali tidak kompeten," sindir kader Partai Republik tersebut.

Johnson juga menilai bahwa sosok Kamala Harris juga tak layak maju menjadi calon presiden seperti halnya Joe Biden.

"Jika Joe Biden tidak layak untuk mencalonkan diri sebagai Presiden, maka dia juga tidak layak untuk melayani sebagai Presiden. Dia harus segera mengundurkan diri dari jabatan itu. Saya sudah tidak sabar lagi, November 5 (hari pilpres AS) sepertinya tidak bisa datang cukup cepat," seloroh Johnson yang optimis Trump bakal menang besar.

Selain mengkritisi Kamala Harris, Johnson juga menyoroti langkah Biden yang seenaknya menunjuk sang cawapres sebagai penggantinya.

Johnson menilai langkah Biden yang kemudian mendukung Kamala Harris sebagai manuver anti-demokrasi.

"Biden secara tak sadar telah membatalkan suara lebih dari 14 juta warga Amerika yang memilihnyasebagai calon presiden dari Partai Demokrat dengan cara semaunya sendiri".

"Dengan menunjuk Kamala, Biden sama saja membatalkan suara lebih dari 14 juta warga Amerika yang memilih dirinya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, aneh rasanya kalau mereka menamai diri mereka sebagai 'Partai Demokrat' tapi sebaliknya melakukan hal yang jauh dari kata demokrasi," pungkas Johnson.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Joe Biden Mundur dari Pencapresan Amerika Serikat

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved