Human Interest Story

Cerita Alim Ismail, Penjual Es Cendol Dawet di Gorontalo

Cerita Alim Ismail (27) penjual es cendol dawet, di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo

TRIBUNGORONTALO/PRAILAKARAUWAN
Cerita Alim Ismail (27) penjual es cendol dawet, di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Cerita Alim Ismail (27) penjual es cendol dawet, di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Alim Ismail harus berkeliling Kota Gorontalo untuk menjajakan Es cendel dawet.

Warga asii Gorontalo itu tinggal di Jalan Palma, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo bersama kedua orangtuanya.

Dirinya sudah tiga tahun jualan es cendol dawet ini. Walaupun bukan usahanya sendiri, namun Alim mengaku senang melakukan pekerjaan itu.

"Daripada kantoran, saya cepat bosan, kalau di jalan begini kan bisa lihat-lihat sekeliling," ujarnya kepada TribunGorontalo.com. Rabu (22/5/2024).

Alim sehari-harinya bisa berjalan membawa dagangannya hingga ke Bundaran Saronde Kota Gorontalo.

Kata Alim, Bundaran saronde itulah titik terjauhnya saat berjalan.

Alim pun saat ditemui sedang mangkal di Jalan Jendral Soedirman, Kota Gorontalo tepatnya di depan Kantor PLN Gorontalo.

Kata Alim, sejatinya dia tidak memiliki tempat mangkal, namun diajak oleh temannya untuk sama-sama mangkal di area tersebut.

"Diajak teman, katanya mangkal aja di sini," lanjutnya.

Kata Alim, menjadi seorang pedagang es sejatinya akan bermusuhan dengan musim hujan.

Sebab, setelah hujan reda, para pedagang es tidak akan mungkin jualan menjajakan es lagi kepada masyarakat.

Alim yang sehari-harinya membawa sekitar 50 gelas es cendel dawet, jika hujan turun hanya bisa jualan 20 gelas saja.

"Pasti itu, setelah hujan tidak ada penjual es yang masih berjualan," imbuhnya.

Namun, akan menjadi ladang cuan apabila matahari sedang terik.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved