SMA Wira Bhakti Gorontalo

Viral Dugaan Bullying di SMA Wira Bhakti Gorontalo, 3 Permintaan Siswa Disetujui Pihak Sekolah

Wakil Kesiswaan SMA Wira Bhakti Gorontalo, Didi Yusdin Hulopi mengatakan pihaknya menyetujui 3 permintaan tersebut.

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO/ARIANTOPANAMBANG
Suasana Sekolah Menengah Atas (SMA) Terpadu Wira Bhakti Gorontalo 

"Itu membiasakan anak-anak itu supaya menjadi orang yang ditargetkan, mau apapun itu, sekolah kedinasan pasti disiplin," jelasnya

Didi juga mengatakan proses disiplin di SMA Wira Bhakti Gorontalo mempunyai cara sendiri dan disetujui oleh orang tua.

"Bahkan kami ada MoU dengan orang tua, jadi mereka sudah setuju dengan peraturan di sekolah," tegasnya 

Kepsek SMA Wira Bhakti Gorontalo soal Penyebab Siswa Kabur dari Asrama: Tidak Ada Perundungan

Kepsek SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo, Marwan Potale
Kepsek SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo, Marwan Potale (TribunGorontalo.com/Arianto)

Kepsek SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo, Marwan Potale membantah segala tudingan perundungan.

"Tidak ada perundungan yang dilakukan oleh senior kepada anak-anak kita yang kabur itu," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (14/5/2024).

Marwan menjelaskan senioritas di SMA Wira Bhakti Gorontalo sudah dihilangkan sejak diterapkan Undang-undang Perlindungan Anak.

"Karena senioritas itu kita ubah menjadi pola asuh," jelasnya.

Marwan juga menambahkan, sebelumnya pihak sekolah sudah melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) internal terhadap 30 siswa yang diduga kabur dari asrama.

Proses BAP juga didampingi oleh orang tua, sehingga anak terbuka dan tidak tertekan ketika diperiksa.

"Kita menjaga kebenaran yang disampaikan (siswa) dan kita juga menjaga jangan sampai anak yang kita BAP itu tertekan," ujarnya.

Marwan menyebut dari hasil BAP internal yang dilakukan oleh pihak sekolah, tidak ada proses kekerasan didalam sekolah.

"Tidak ada satu orang pun, anak-anak yang telah diperiksa itu ada kekerasan fisik yang dialami. Bahkan katanya di media jatuh di tangga itu tidak ada setelah diperiksa," jelasnya.

"Buktinya 30 siswa yang kabur itu sudah kembali, bahkan jadi 33 orang, karena yang tiga orang itu ada izin sakit," ucap dia.

Marwan berspekulasi bahwa jika perundungan di sekolah, seharusnya siswa 30 orang itu tak kembali.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved