SMA Wira Bhakti Gorontalo

Viral Dugaan Bullying di SMA Wira Bhakti Gorontalo, 3 Permintaan Siswa Disetujui Pihak Sekolah

Wakil Kesiswaan SMA Wira Bhakti Gorontalo, Didi Yusdin Hulopi mengatakan pihaknya menyetujui 3 permintaan tersebut.

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO/ARIANTOPANAMBANG
Suasana Sekolah Menengah Atas (SMA) Terpadu Wira Bhakti Gorontalo 

Memang sebelumnya peraturan sekolah mengizinkan siswa memegang hp sekali dalam sebulan, untuk keluhan sendiri disampaikan ke pihak sekolah setelah itu diteruskan ke orang tua.

"Disini kan diatur penggunaannya, munkin karena mereka gen z, bagi kami masih perlu adaptasi," ucap Didi

2. Akses Berobat Dipermudah

Permintaan kedua siswa adalah akses berobat dipermudah oleh pihak sekolah, terutama mendapatkan surat rekomendasi sakit.

Hal ini karena terdapat keluhan siswa, ketika ia merasa sakit dan meminta surat rekomendasi sakit ditolak oleh pihak SMA Wira Bhakti Gorontalo.

"Padahal yang merasakan sakit adalah anak itu sendiri, tapi surat rekomendasi sakit ditolak pihak sekolah," ungkap keluarga siswa

Menanggapi hal ini, pihak sekolah dalam hal ini Wakasis SMA Wira Bhakti Gorontalo, Didi Yusdin Hulopi berusaha memberikan penjelasan.

Ia mengatakan sekolah mempunyai aturan dan mekanisme serta orang yang kompeten di bidang kesehatan.

"Sehingga merasa sakit, itu tidak cukup, perlu ada klarifikasi dari yang punya kompetensi (tenaga kesehatan) untuk bisa mengeluarkan surat rekomendasi sakit, nah kita punya tenaga disitu," jelasnya

"Munkin anak-anak perlu adaptasi, terbiasa dengan orang tua, ada opsi-opsi permintaan-permintaan yang munkin terlalu tergantung dengan orang tua," tambahnya

3. Pengasuhan dihilangkan

Proses pengasuhan di SMA Wira Bhakti Gorontalo juga menjadi bentuk permintaan siswa.

Pola asuh yang diterapkan SMA Wira Bhakti Gorontalo dianggap memungkinkan senior bisa melakukan bullying dan perundungan.

"Mereka dituntut untuk selalu mengikuti perintah senior, seperti cuci piring dan setrika, padahal itu pekerjaan pribadi masing-masing," ucap keluarga siswa

Menanggapi hal ini, Didi mengatakan siswa hanya perlu melakukan adaptasi karena di SMA Wira Bhakti Gorontalo kebebasan berperilaku dan bertindak dibatasi sekolah.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved