Kabar International

Sekutu AS di Asia Pasifik Was-was akan Hasil Pemilihan Taiwan

Para ahli di Jepang dan Filipina mengatakan bahwa presiden terpilih Taiwan selanjutnya diharapkan dapat mempertahankan status quo.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
SAM YEH/AFP MELALUI GETTY
Seorang pendukung Lai Ching-te, kandidat presiden dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, memegang spanduk saat kampanye menjelang pemilihan presiden Taiwan di Taipei pada 11 Januari 2024. 

Ko Wen-je, Kandidat Pihak Ketiga, Juga Percaya Taiwan Harus Mempertahankan Status Quo

Ko Wen-je, kandidat pihak ketiga yang merupakan ketua Partai Rakyat Taiwan, juga percaya bahwa Taiwan tidak punya pilihan selain mempertahankan status quo.

Alih-alih fokus pada hubungan dengan Beijing, ia mencoba menarik pemilih muda yang tidak puas dengan melakukan kampanye pada reformasi sosial.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi ke Rusia dan Korea Utara Atas Penggunaan Rudal Balistik

Tegangan Lintas Selat Kemungkinan Meningkat

Tegangan lintas selat kemungkinan akan meningkat terlepas dari siapa yang berkuasa, kata Andrew Nien-dzu Yang, mantan menteri pertahanan Taiwan dan sekarang sekretaris jenderal think tank Dewan Kebijakan Lanjutan China di Taipei.

"Negara-negara di wilayah ini berharap pemilihan dapat mengurangi ketegangan dan mendeskalasi situasi, tetapi tergantung pada apakah Beijing atau Taipei akan berupaya untuk memberi jaminan kepada mitra-mitra regional. Kami belum tahu apakah itu akan terjadi," kata Yang kepada Newsweek.

Filipina Juga Awas akan Hasil Pemilihan

Lucio Blanco Pitlo III, dosen studi Tiongkok di Universitas Ateneo de Manila, mengatakan Filipina juga akan memperhatikan pemilihan di Taiwan.

Dalam setahun terakhir, Manila telah meningkatkan perencanaan kontingensi untuk berbagai skenario terkait ketegangan Selat Taiwan.

"Sebagai tetangga dekat, Filipina berharap pemilihan di Taiwan akan membantu mengurangi ketegangan lintas selat. Manila berharap bahwa tidak peduli siapa yang menang, baik pemerintahan baru di Taipei maupun kepemimpinan di Beijing akan menyusun suatu pengaturan yang berkontribusi pada stabilitas regional," kata Pitlo kepada Newsweek.

Tahun lalu, Filipina memberikan akses kepada AS ke tiga lokasi tambahan di pulau Luzon utara, yang dapat digunakan selama kontingensi Taiwan, terutama untuk evakuasi warga sipil atau dukungan logistik.(*)

++Dioptimasi newsweek.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved