Kabar International
AS Jatuhkan Sanksi ke Rusia dan Korea Utara Atas Penggunaan Rudal Balistik
Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis (11/1/2024) waktu setempat.
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- Amerika Serikat (AS) resmi menjatuhkan sanksi terhadap tiga entitas Rusia atau penggunaan dan pengujian rudal balistik Korea Utara dalam serangan terhadap Ukraina.
Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis (11/1/2024) waktu setempat.
Pada pernyataannya, Blinken menyebutkan bahwa transfer rudal balistik dari Korea Utara ke Rusia mendukung perang agresi Rusia.
Hal ini meningkatkan penderitaan rakyat Ukraina, dan merusak rezim nonproliferasi global.
"Pemerintah Amerika Serikat terus memantau dengan cermat dukungan yang diberikan oleh Rusia kepada Korea Utara sebagai imbalan atas senjata ini," tambahnya.
Adapun pihak-pihak yang mendapat sanksi AS adalah 224th Flight Unit State Airlines, perusahaan milik negara yang berpisah dari Angkatan Udara Rusia.
Lalu Vladimir Vladimirovich Mikheychik, Direktur Jenderal 224th Flight Unit State Airlines.
Kemudian Vladimirovka Advanced Weapons and Research Complex, fasilitas militer Rusia yang terlibat dalam pengujian rudal, serta Ashuluk Firing Range, tempat uji rudal Rusia.
Hal ini mencatat sejarah sebagai kali pertama AS memberlakukan sanksi terhadap pihak yang terlibat dalam perdagangan rudal balistik antara Korea Utara dan Rusia.
Menyusul pengumuman sanksi, Departemen Luar Negeri AS juga menegaskan bahwa empat pesawat yang dimiliki oleh Komando Penerbangan Angkut Militer yang ditetapkan oleh AS terlibat dalam transfer rudal balistik Korea Utara.
Semua pesawat tersebut akan diidentifikasi sebagai properti yang diblokir.
Tidak hanya memberlakukan sanksi, AS juga mengutuk keras transfer senjata antara Pyongyang dan Moskow.
Dalam pernyataan terpisah, Departemen Luar Negeri AS mencatat bahwa Rusia secara terang melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dalam serangannya terhadap Ukraina.
Dalam konferensi pers yang sama, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, menjawab pertanyaan mengenai tanggung jawab Tiongkok, yang memiliki hubungan dekat dengan Korea Utara dan Rusia.
Patel menekankan bahwa semua negara yang memiliki hubungan dengan Korea Utara bertanggung jawab untuk membantu mengekang tindakan provokatif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.