Gempa Maroko
Gempa di Maroko Disebut Kejadian Paling Mematikan dalam 60 Tahun Terakhir, Ahli Ungkap Penyebabnya
Gempa pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat merupakan kejadian paling mematikan yang pernah dialami Maroko dalam kurun waktu lebih dari 60 tahun.
Gempa tersebut menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, memaksa banyak orang mengungsi dan mendorong pihak berwenang mengumumkan tiga hari berkabung.
Al-Haouz merupakan daerah yang paling terkena dampaknya. Namun provinsi lain, termasuk Ouarzazate, Azilal, Chichaoua dan Taroudant juga terkena dampak yang signifikan.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-566: Ukraina Rebut Kembali Anjungan Migas Boyko Towers
Seberapa jarang gempa ini terjadi ?
Ini adalah gempa paling mematikan yang tercatat di Maroko sejak tahun 1960 ketika gempa bermagnitudo 5,8 melanda wilayah Agadir.
Gempa tersebut berkekuatan relatif lebih kecil dan intensitasnya tidak terlalu besar, tetapi menimbulkan banyak korban jiwa karena kondisi pada saat itu, termasuk rendahnya integritas struktur bangunan.
Bencana ini menewaskan sekitar 12.000 hingga 15.000 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Menurut Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa bumi yang mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) umumnya jarang terjadi dan tidak ada gempa berkekuatan 6,8 atau lebih tinggi yang tercatat dalam jarak 300 km (186 mil) dari pusat gempa tersebut.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Para Ahli Penyebab Gempa Maroko Begitu Mematikan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Penduduk-desa-memeriksa-puing-puing-rumah-yang-runtuh-akibat-gempa-Maroko.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.