Gempa Maroko

Kisah Pilu Korban Gempa Maroko Terjebak Pilihan Selamatkan Anak atau Orang Tua, Putus Asa Gali Puing

Korban gempa Maroko, Tayeb ait Ighenbaz mengungkapkan kisah pilu saat terjebak dalam pilihan sulit, antara menyelamatkan anak atau orang tuanya.

Editor: Ananda Putri Octaviani
Photo by FADEL SENNA / AFP
Penduduk desa memeriksa puing-puing rumah yang runtuh di Tafeghaghte, 60 kilometer (37 mil) barat daya Marrakesh, Maroko, pada 10 September 2023, dua hari setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,8 skala Richter melanda negara itu. Di sisi lain, seorang korban gempa Maroko, Tayeb ait Ighenbaz mengungkapkan kisah pilu saat terjebak dalam pilihan sulit, antara menyelamatkan anak atau orang tuanya yang sama-sama terjebak di puing-puing. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Seorang korban gempa Maroko, Tayeb ait Ighenbaz mengungkapkan kisah pilunya di mana ia sempat terjebak dalam pilihan sulit, antara menyelamatkan anak atau orang tuanya.

Akibat dari gempa yang melanda Maroko itu, anaknya yang masih berusia 11 tahun dan juga orang tuanya sempat terjebak di bawah reruntuhan.

Kondisi itu lantas membuat Tayeb ait Ighenbaz dihantui oleh keputusan yang harus diambilnya kala itu.

Dilansir BBC, saat itu Tayeb bersama istrinya, dua anak, dan orang tuanya sedang berada di rumah kala gempa mengguncang Maroko, Jumat (8/9/2023) malam, waktu setempat.

 

 

Baca juga: Korban Tewas Gempa Maroko Capai 2.862 Jiwa, Korban Luka Hanya Dirawat di Tenda Beralas Aspal

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-566: Kim Jong Un Temui Putin, Penjualan Senjata Makin Dekat?

"Semua terjadi begitu cepat. Ketika gempa terjadi, kami semua berlari ke pintu," kenang pria yang berprofesi sebagai penggembala kambing itu dikutip dari BBC.

"Ayah saya sedang tidur dan saya berteriak pada ibu saya untuk datang, tetapi dia tetap di belakang untuk menunggunya," jelasnya.

Di sisi lain, ia hanya bisa melihat istri dan putrinya.

Saat Tayeb berjalan kembali ke gedung yang runtuh, ia menemukan putra dan orang tuanya terperangkap di bawah puing-puing.

Dia bisa melihat tangan putranya menyembul dari balik reruntuhan.

Tayeb tahu dia harus bertindak cepat, dan menuju ke arah putranya, Adam, dengan putus asa menggali puing-puing untuk menariknya keluar.

 

Orang-orang memeriksa rumah mereka yang rusak pasca gempa bumi di desa Moulay Brahim, dekat Marrakesh, Maroko, Sabtu, 9 September 2023. Gempa bumi yang jarang terjadi dan kuat melanda Maroko Jumat malam, menewaskan lebih dari 800 orang dan merusak bangunan dari desa-desa di Atlas Pegunungan ke kota bersejarah Marrakesh. Namun jumlah total korban jiwa tidak diketahui karena tim penyelamat berjuang untuk melewati jalan-jalan berbatu menuju desa-desa pegunungan terpencil yang paling terkena dampaknya. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Orang-orang memeriksa rumah mereka yang rusak pasca gempa bumi di desa Moulay Brahim, dekat Marrakesh, Maroko, Sabtu, 9 September 2023. Gempa bumi yang jarang terjadi dan kuat melanda Maroko Jumat malam, menewaskan lebih dari 800 orang dan merusak bangunan dari desa-desa di Atlas Pegunungan ke kota bersejarah Marrakesh. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)

 

Ketika dia menoleh ke orang tuanya, yang terjebak di bawah lempengan batu besar, dia mengatakan semuanya sudah terlambat.

"Saya harus memilih antara orang tua dan anak saya," sambungnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved