Gempa Maroko
Kisah Pilu Korban Gempa Maroko Terjebak Pilihan Selamatkan Anak atau Orang Tua, Putus Asa Gali Puing
Korban gempa Maroko, Tayeb ait Ighenbaz mengungkapkan kisah pilu saat terjebak dalam pilihan sulit, antara menyelamatkan anak atau orang tuanya.
"Saya tidak bisa membantu orang tua saya karena tembok itu runtuh dan menutupi separuh tubuh mereka."
"Sedih sekali. Saya melihat orang tua saya sekarat," ungkap Tayeb.
Tayeb menunjuk noda pada celana jinsnya yang berwarna terang, mengatakan bahwa ini adalah darah orang tuanya.
Semua pakaiannya ada di rumahnya, dan dia tidak bisa berganti pakaian sejak gempa terjadi.
Keluarga tersebut, kini tinggal bersama kerabatnya di tenda darurat dekat bekas rumah mereka.
Tayeb mengatakan, semua uangnya ada di rumah dan sebagian besar kambingnya telah disembelih.
Cerita soal gempa di Maroko juga dibagikan oleh Oumizane Lahoucine, ia menggambarkan saat bumi berguncang, ia berlari mencari perlindungan di jalan.
"Itu berlangsung selama enam detik. Rasanya seperti kami dibom," tuturnya kepada The Guardian.
Ada pula yang sempat terjebak setelah tertimpa atap rumah, beruntung dirinya diselamatkan oleh tentangganya.
Hal tersebut, dialami oleh Fetna Bechar, yang rumahnya kini hancur total akibat terkena gempa.
"Saya tertidur saat gempa terjadi," kata Fatna Bechar dilansir The Guardian.
"Saya tidak dapat melarikan diri karena atap menimpa saya. Saya terjebak."
"Saya diselamatkan oleh tetangga saya yang membersihkan puing-puing dengan tangan kosong.
"Sekarang, saya tinggal bersama mereka di rumah mereka karena rumah saya hancur total," terangnya.
(Tribunnews.com/Deni)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Korban Gempa Maroko, Terjebak Pilihan antara Selamatkan Anak atau Orang Tua
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Penduduk-desa-memeriksa-puing-puing-rumah-yang-runtuh-akibat-gempa-Maroko.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.