Gempa Maroko
Kisah Pilu Korban Gempa Maroko Terjebak Pilihan Selamatkan Anak atau Orang Tua, Putus Asa Gali Puing
Korban gempa Maroko, Tayeb ait Ighenbaz mengungkapkan kisah pilu saat terjebak dalam pilihan sulit, antara menyelamatkan anak atau orang tuanya.
TRIBUNGORONTALO.COM - Seorang korban gempa Maroko, Tayeb ait Ighenbaz mengungkapkan kisah pilunya di mana ia sempat terjebak dalam pilihan sulit, antara menyelamatkan anak atau orang tuanya.
Akibat dari gempa yang melanda Maroko itu, anaknya yang masih berusia 11 tahun dan juga orang tuanya sempat terjebak di bawah reruntuhan.
Kondisi itu lantas membuat Tayeb ait Ighenbaz dihantui oleh keputusan yang harus diambilnya kala itu.
Dilansir BBC, saat itu Tayeb bersama istrinya, dua anak, dan orang tuanya sedang berada di rumah kala gempa mengguncang Maroko, Jumat (8/9/2023) malam, waktu setempat.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Maroko Capai 2.862 Jiwa, Korban Luka Hanya Dirawat di Tenda Beralas Aspal
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-566: Kim Jong Un Temui Putin, Penjualan Senjata Makin Dekat?
"Semua terjadi begitu cepat. Ketika gempa terjadi, kami semua berlari ke pintu," kenang pria yang berprofesi sebagai penggembala kambing itu dikutip dari BBC.
"Ayah saya sedang tidur dan saya berteriak pada ibu saya untuk datang, tetapi dia tetap di belakang untuk menunggunya," jelasnya.
Di sisi lain, ia hanya bisa melihat istri dan putrinya.
Saat Tayeb berjalan kembali ke gedung yang runtuh, ia menemukan putra dan orang tuanya terperangkap di bawah puing-puing.
Dia bisa melihat tangan putranya menyembul dari balik reruntuhan.
Tayeb tahu dia harus bertindak cepat, dan menuju ke arah putranya, Adam, dengan putus asa menggali puing-puing untuk menariknya keluar.
Ketika dia menoleh ke orang tuanya, yang terjebak di bawah lempengan batu besar, dia mengatakan semuanya sudah terlambat.
"Saya harus memilih antara orang tua dan anak saya," sambungnya.
"Saya tidak bisa membantu orang tua saya karena tembok itu runtuh dan menutupi separuh tubuh mereka."
"Sedih sekali. Saya melihat orang tua saya sekarat," ungkap Tayeb.
Tayeb menunjuk noda pada celana jinsnya yang berwarna terang, mengatakan bahwa ini adalah darah orang tuanya.
Semua pakaiannya ada di rumahnya, dan dia tidak bisa berganti pakaian sejak gempa terjadi.
Keluarga tersebut, kini tinggal bersama kerabatnya di tenda darurat dekat bekas rumah mereka.
Tayeb mengatakan, semua uangnya ada di rumah dan sebagian besar kambingnya telah disembelih.
Cerita soal gempa di Maroko juga dibagikan oleh Oumizane Lahoucine, ia menggambarkan saat bumi berguncang, ia berlari mencari perlindungan di jalan.
"Itu berlangsung selama enam detik. Rasanya seperti kami dibom," tuturnya kepada The Guardian.
Ada pula yang sempat terjebak setelah tertimpa atap rumah, beruntung dirinya diselamatkan oleh tentangganya.
Hal tersebut, dialami oleh Fetna Bechar, yang rumahnya kini hancur total akibat terkena gempa.
"Saya tertidur saat gempa terjadi," kata Fatna Bechar dilansir The Guardian.
"Saya tidak dapat melarikan diri karena atap menimpa saya. Saya terjebak."
"Saya diselamatkan oleh tetangga saya yang membersihkan puing-puing dengan tangan kosong.
"Sekarang, saya tinggal bersama mereka di rumah mereka karena rumah saya hancur total," terangnya.
(Tribunnews.com/Deni)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Korban Gempa Maroko, Terjebak Pilihan antara Selamatkan Anak atau Orang Tua
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Penduduk-desa-memeriksa-puing-puing-rumah-yang-runtuh-akibat-gempa-Maroko.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.