Berita Internasional
Gajah Afrika Kesepian di Kebun Binatang India Tewas karena Virus Langka yang Dibawa Tikus
Seekor gajah Afrika bernama Shankar yang hidup sendirian selama lebih dari dua dekade di kebun binatang Delhi, India,
Ringkasan Berita:
- Seekor gajah Afrika bernama Shankar yang hidup sendirian selama lebih dari 20 tahun di Kebun Binatang Delhi, India, meninggal.
- Hasil autopsi menunjukkan penyakit ini menyerang jantung dan otak secara tiba-tiba tanpa gejala jelas
- Shankar, hadiah diplomatik dari Zimbabwe pada 1998, sempat lama diperjuangkan aktivis agar dipindahkan ke suaka margasatwa setelah hidup terisolasi sejak 2001.
TRIBUNGORONTALO.COM – Seekor gajah Afrika bernama Shankar yang hidup sendirian selama lebih dari dua dekade di kebun binatang Delhi, India, dilaporkan meninggal akibat virus langka yang dibawa tikus, berdasarkan hasil autopsi resmi yang dirilis pekan ini.
Shankar, berusia 29 tahun, diketahui meninggal pada September lalu karena virus encephalomyocarditis (EMCV), penyakit mematikan yang menyerang jantung dan otak berbagai jenis hewan, termasuk babi, kucing besar, hingga mamalia lain.
“Hasil post-mortem positif EMCV. Penyakit ini akut dan biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas,” ujar Dr Sanjeet Kumar, Direktur Kebun Binatang Delhi, dikutip dari The Indian Express.
Baca juga: Badai Kalmaegi Tewaskan 114 Orang di Filipina, Ribuan Dievakuasi saat Topan Bergerak ke Vietnam
Menurut Dr Kumar, virus ini ditularkan melalui tikus dan sulit dikendalikan di area terbuka seperti kandang gajah.
“Tikus berkeliaran di malam hari, terutama di area yang ada sisa makanan. Namun gajah hanya diberi daun dan rumput, jadi ini kasus yang sangat langka,” katanya.
Hidup Sendiri Sejak 2001
Shankar dibawa dari Zimbabwe ke India pada November 1998 sebagai hadiah diplomatik untuk Presiden India kala itu, Shankar Dayal Sharma.
Namun sejak pasangannya mati pada 2001, Shankar hidup sendirian. Upaya untuk menempatkannya bersama gajah Asia lain di kebun binatang sempat gagal karena tidak cocok.
Meski India memberlakukan larangan nasional pada 2009 untuk memelihara gajah di kebun binatang, Shankar tetap tinggal di kandang baru sejak 2012.
Aktivis konservasi selama bertahun-tahun menuntut agar Shankar dipindahkan ke suaka margasatwa agar bisa hidup lebih layak.
Tewas Mendadak
Pihak kebun binatang menyebut Shankar sempat menunjukkan gejala ringan pada 17 September, seperti menurun nafsu makan, feses cair, namun masih mau memakan buah dan sayur.
“Tim dokter hewan sudah memberikan perawatan, namun sekitar pukul 19.25 ia ambruk di dalam kandang dan meninggal pada pukul 20.00 saat penanganan darurat,” demikian keterangan resmi pihak kebun binatang.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan India telah memerintahkan investigasi penuh atas kematiannya.
Laporan dari Indian Veterinary Research Institute (IVRI) menyebut, ini merupakan kasus pertama yang tercatat kematian gajah di India akibat virus EMCV, meski diduga ada beberapa kasus yang belum dilaporkan.
Virus EMCV pertama kali ditemukan pada seekor owa di Florida pada 1945, dan sempat memicu wabah di berbagai negara pada 1970-an. Di India, virus ini pertama kali teridentifikasi pada akhir 1960-an.
Kebun binatang Delhi sendiri saat ini masih ditutup sejak Agustus akibat wabah flu burung.
Dengan kematian Shankar, satu-satunya gajah Afrika yang tersisa di India kini hanya Richie, seekor jantan yang tinggal di Kebun Binatang Mysuru, Karnataka.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/GAJAH-KESEPIAN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.