Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-559: Barat Desak Uni Emirat Arab Stop Pasok Barang ke Rusia

Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-559, Selasa (5/9/2023): AS, Inggris, dan Uni Eropa desak Uni Emirat Arab agar hentikan pasok barang ke Moskow.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Tribunnews
Ilustrasi Kapal kargo Rwabee jenis Ro-ro milik Uni Emirat Arab (UEA) yang diduga dibajak pemberontak Houthi Yaman di Laut Merah, Minggu (2/1/2022). (Fleetmon.com) | Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-559 pada Selasa, 5 September 2023: Negara-negara Barat desak UEA agar menghentikan memasok barang yang dapat digunakan Rusia dalam invasi di Ukraina. 

Rusia menolak untuk memperpanjang perjanjian tersebut pada bulan Juli, dengan keluhan bahwa perjanjian paralel yang menjanjikan untuk menghilangkan hambatan terhadap ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak dipenuhi.

Dikatakan bahwa pembatasan pengiriman dan asuransi menghambat perdagangan pertaniannya, meskipun negara tersebut telah mengirimkan gandum dalam jumlah besar sejak tahun lalu.

Putin mengulangi keluhan tersebut dan mengatakan bahwa koridor Laut Hitam tidak boleh digunakan untuk tujuan militer.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa jika komitmen tersebut dipenuhi, Rusia bisa kembali ke perjanjian tersebut “dalam beberapa hari”.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-552: Kembali Serang Wilayah Rusia, Drone Ukraina Dihancurkan

Erdogan juga menyatakan harapannya bahwa terobosan bisa segera terjadi.

Erdogan mengatakan Turki dan PBB, yang keduanya menjadi perantara kesepakatan awal, telah menyusun paket proposal baru untuk mengatasi masalah ini.

“Kami percaya bahwa inisiatif ini harus dilanjutkan dengan memperbaiki kekurangannya,” kata Erdogan yang berperan sebagai mediator antara Ukraina dan Rusia.

Ini adalah pertemuan pertama antara kedua pemimpin sejak terpilihnya kembali Erdogan untuk masa jabatan ketiga sebagai presiden pada bulan Mei lalu.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-551: Rusia Dakwa Mantan Staf Konsulat AS atas Kasus Mata-mata

AS dan UE menganggap keluhan pihak Putin tidak berdasar dan mengatakan sanksi mereka tidak menargetkan
gandum dan pupuk Rusia.

Kegagalan untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut akan menimbulkan “dampak drastis” di beberapa negara Afrika yang sangat bergantung pada biji-bijian Ukraina dan Rusia, kata para ahli.

Dalam upaya mengatasi hal tersebut, Putin mengatakan kepada wartawan di Sochi bahwa Rusia tinggal beberapa minggu lagi untuk memasok gandum gratis ke enam negara Afrika.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-549: Kremlin Bantah Jadi Dalang Kecelakaan Jet Bos Wagner

“Kami hampir menyelesaikan perjanjian dengan enam negara Afrika, di mana kami bermaksud untuk memasok bahan makanan secara gratis dan bahkan melakukan pengiriman dan logistik secara gratis,” ujar Putin.

“Pengiriman akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan.” imbuhnya.

Putin juga menuduh bahwa sebagian besar biji-bijian yang diekspor melalui perjanjian Laut Hitam dikirim ke negara-negara Barat, bukan ke negara-negara miskin.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved