Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-510: Pasukan Putin Luncurkan Gelombang Serangan Udara

Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah Rusia selatan Belgorod, mengatakan korban di jembatan itu termasuk sepasang suami istri dan putri mereka.

“Kami semua melihat Anda di video di Internet sebuah mobil rusak dengan nomor Belgorod. Informasi apa yang tersedia saat ini: seorang gadis terluka,” ungkap Gladkov di Telegram.

“Yang paling sulit adalah orang tuanya meninggal, ayah dan ibu.” sambungnya.

Gladkov menjelaskan bahwa sang anak dirawat dalam perawatan intensif.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-504: Dukung Ukraina, Australia Bakal Kirim Pesawat Pengintai

Adapun Sergei Aksyonov, gubernur yang dilantik Rusia, mengatakan keadaan darurat terjadi di pilar ke-145 jembatan.

“Lembaga penegak hukum dan semua layanan terkait sedang bekerja, langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini,” ujar Aksyonov tanpa memberikan rincian tambahan.

Kantor berita Rusia TASS mengatakan lalu lintas kereta api di jembatan mungkin berubah karena “situasi darurat” di sana, sementara kantor berita negara RIA mengatakan bahwa petugas polisi memperingatkan pengemudi bahwa layanan feri di daerah itu juga tidak berfungsi.

Sementara itu, kantor berita RBC-Ukraina mengatakan ledakan terdengar di jembatan, sementara Zona Abu-abu Rusia, saluran Telegram yang berafiliasi dengan kelompok tentara bayaran Wagner, juga melaporkan bahwa ada dua serangan di jembatan pada pukul 03.04 (00:04 GMT) dan 03.20 (00:20 GMT).

Al Jazeera belum dapat memverifikasi laporan secara independen.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-503: Hampir 50.000 Pria Rusia Tewas selama Invasi Berlangsung

Sebagai informasi, Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014.

Namun semenanjung itu diakui secara internasional sebagai bagian dari wilayah Ukraina.

Jembatan yang menghubungkan Krimea ke Krasnodar berfungsi sebagai penghubung penting untuk mengangkut pasokan ke tentara Rusia yang bertempur di Ukraina dalam invasi yang dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin sejak 24 Februari 2022 ini.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)