Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-493: Panglima Ukraina Ungkap Sebab Serangan Baliknya Lambat
Kondisi terkini perang, Sabtu (1/7/2023): Panglima bersenjata Ukraina mengungkap penyebab serangan baliknya ke pasukan Rusia berjalan tertatih-tatih.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Perang di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Sabtu (1/7/2023) terhitung telah berlangsung 493 hari lamanya.
Kabar terbaru dalam perang adalah serangan balik Ukraina terhadap pasukan Rusia berjalan tertatih-tatih karena kurangnya daya tembak.
Invasi ini dimulai sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Seiring dengan perkembangannya, Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-492: Tentara Bayaran Wagner Akhirnya Lepas Tangan dari Invasi
Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga tersebut, sampai saat ini terus berlanjut dan belum tampak tanda-tanda akan segera berakhir.
Kabar Terbaru Perang Rusia Vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-493 perang Rusia vs Ukraina:
- Perwira tinggi militer Amerika Serikat Jenderal Angkatan Darat Mark Milley mengaku tak terkejut bahwa kemajuan dalam serangan balik Ukraina lebih lambat daripada yang diperkirakan beberapa orang dan komputer.
“Ini akan memakan waktu enam, delapan, 10 minggu, itu akan sangat sulit. Ini akan sangat panjang, dan akan sangat, sangat berdarah. Dan tidak seorang pun boleh memiliki ilusi tentang semua itu,” kata Milley.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-491: Pasukan Ukraina Maju Perlahan namun Pasti di Bakhmut
- Rencana serangan balik Ukraina tertatih-tatih oleh kurangnya daya tembak yang memadai, dari jet tempur modern hingga amunisi artileri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Panglima Tertinggi Militer Ukraina Valerii Zaluzhnyi dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jumat (30/6/2023).
- Direktur CIA William Burns menelepon kepala mata-mata Rusia Sergei Naryshkin setelah pemberontakan pasukan tentara bayaran Wagner yang dibatalkan minggu lalu di Rusia.
Panggilan ini bertujuan untuk meyakinkan Kremlin bahwa AS tidak memiliki peran di dalamnya, lapor New York Times dan Wall Street Journal pada hari Jumat.
Panggilan itu merupakan kontak tingkat tertinggi antara kedua pemerintah sejak percobaan pemberontakan, klaim Wall Street Journal.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-490: NATO Siap Lindungi Anggotanya Menyusul Pindahnya Wagner
- Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan pada hari Jumat bahwa dia yakin senjata nuklir taktis Rusia yang ditempatkan di negaranya tidak akan pernah digunakan.
Lukashenko dan Putin telah mengakui bahwa beberapa senjata taktis telah tiba di Belarusia dan sisanya akan dipasang pada akhir tahun ini.
“Saat kami bergerak, kami menjadi semakin yakin bahwa [senjata] harus ditempatkan di sini, di Belarusia, di tempat yang dapat diandalkan,” ujar Lukashenko.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-488: Pemberontakan Wagner Tak Pengaruhi Pertempuran Bakhmut
- Seorang guru dan karyawan lain dari sebuah sekolah di wilayah Donetsk telah tewas setelah gedung itu dibombardir, menurut laporan dari Suspilne, penyiar negara Ukraina.
- Paus Fransiskus mengatakan tidak ada akhir yang terlihat dari perang di Ukraina ketika utusan perdamaiannya menyelesaikan tiga hari pembicaraan di Ibu Kota Rusia, Moskow.
- Rusia mengurangi kehadirannya di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, menurut Direktorat Intelijen Militer (GUR) Ukraina.
GUR menyatakan bahwa di antara yang pertama meninggalkan PLTN adalah tiga karyawan perusahaan nuklir negara Rusia Rosatom yang "bertanggung jawab atas aktivitas Rusia".
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-486: Militer Rusia Dituding Bunuh Tentara Bayaran Wagner
- Jaksa Ukraina mendakwa seorang politikus Rusia dan dua tersangka kolaborator Ukraina dengan kejahatan perang atas dugaan deportasi puluhan anak yatim piatu dari Kota Kherson di wilayah Ukraina selatan yang sebelumnya diduduki pasukan invasi, beberapa dari mereka masih muda, lapor Reuters .
- AS sangat mempertimbangkan untuk mengirim munisi tandan ke Ukraina untuk meningkatkan serangan balasannya terhadap pasukan Rusia, menurut beberapa laporan berita yang mengutip pejabat administrasi Joe Biden.
- Ukraina telah melakukan latihan tanggap bencana nuklir di sekitar PLTN Zaporizhzhia yang diduduki Rusia, kata pejabat regional.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.